Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Secret Club - Chapter 2

6 Februari 2019   23:52 Diperbarui: 7 Februari 2019   00:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dalam pikiranku, apa aku harus melakukan apa yang diperintahkan oleh orang itu. Kemungkinan dia hanya berpura-pura. Aku sendiri tidak tahu apa yang aku akan lakukan. Aku pikir sebuah misi yang gampang. Setelah aku keluar dari perpustakan. Kedua temenku selalu menungguku untuk makan bersama.

"Natalia, ngapain kamu disini?" Salah satu temenku yang bernama Gianna sangat cerewet dan dia sangat banyak bergosip, dia cukup pintar. Aku lumayan asik kalau pergi bersama dia, dia tidak membuatku bosan. Dia selalu menemaniku makan. Meskipun aku berteman dengan mereka-mereka, aku tidak mempercaya mereka. Sebab aku telah mengintip hati mereka dengan Fragment aku itu.

Kita berdua pergi ke kantin sekolah yang telah penuh dengan murid-murid di sana. Meskipun di sana banyak murid-murid tetap di jaga oleh guru-guru yang piket yang harus menjaga murid-murid makan dengan tenang. Murid-murid tetap harus diawasi, sebab pernah ada kejadian terjadi perkelahian antar kelas pada saat guru-guru tidak menjaga mereka. Guru-guru harus menjaga mereka dan memberitahukan waktu makan siang telah selesai. 

Di kantin aku bertemu dengan Freddy, dia sedang makan siang diujung sudut dan sendirian. Dia cuma menikmati makanannya dan sambil membaca buku. Aku tetap ingat kata-kata orang itu yang berkata"Memantau dia jangan ketahuan. " Aku datang ke kantin dan membeli makanan kesukaanku roti isi ikan tuna. Aku tidak menantap mata dia. Aku memantau dia tanpa menggunakan mata, tapi menggunakan perasaan atau naluri. Aku berpura-pura berbicara dengan teman-temanku tentang gosip baru dan cowok yang mereka suka. Itulah hal biasa yang dibicarakan oleh cewek-cewek. Aku tetap memantau Freddy sekaligus aku mendengarkan gosip sambil makan roti isiku. 

-------------0--------------

Saat jam pulang, aku tetap memantau dia tanpa menatap dia. Aku memperhatikan dia. Aku menggunakan kesempatan untuk berbicara yang selalu berhubungan dengan sekolah, yaitu pelajaran sekolah. Aku tahu mamanya seorang dosen dan seorang dokter. Aku hanya pernah mendengar dari beberapa orang bahwa Freddy adalah seorang anak dokter Yenny Henderson yang ternama.

Suara telpon berbunyi lagi. Quazarot menelponku sekali lagi. 

"Hallo"

"Saya ingin kamu menguji kemampuan dia." 

"Kemampuan dia?"

"Kamu akan bertemu dengan seseorang dan dia akan memberikanmu sesuatu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun