Kemarin, 10 Oktober 2025, adalah Hari Kesehatan Mental Sedunia. Perayaan tahun ini mengusung tema penting: Access to Services -- Mental Health in Catastrophes and Emergencies. Tema ini menyorot tajam pada ketersediaan akses layanan kesehatan mental di masa bencana dan keadaan darurat, sebuah isu krusial yang sayangnya sering terabaikan di tengah hiruk-pikuk krisis yang lebih kasat mata.
Pada momen yang sama, NETFLIX juga sedang menayangkan sebuah film dengan sudut pandang yang sangat relevan, berjudul "STEVE", yang mulai tayang sejak 3 Oktober lalu.Â
Tentu saja ini bukan sebuah ketidaksengajaan. Kehadiran film ini seolah menjadi penegasan bahwa pembahasan mengenai kesehatan mental sudah seharusnya menjadi diskursus yang jamak dan mendesak di zaman ini. Ia bukan lagi masalah personal, melainkan masalah kolektif yang membutuhkan akses dan empati.
Film Steve disutradarai oleh Tim Mielants dengan penampilan apik dari aktor peraih Oscar, Cillian Murphy, yang memerankan karakter kepala sekolah Stanton Wood bernama Steve. Sekolah yang dipimpinnya ini adalah sebuah institusi khusus yang menampung anak muda dengan berbagai masalah kesehatan mental.
Film Steve sendiri diadaptasi dari novel fiksi laris tahun 2023 berjudul "Shy" karya Max Porter. Shy adalah salah satu murid di Stanton Wood, tetapi fokus utama film ini justru berpusat pada sang kepala sekolah, Steve.Â
Film ini dengan intens menunjukkan bagaimana Steve menghabiskan satu hari penuh untuk meredam segala hiruk-pikuk di dalam kepalanya, menghadapi gelombang tekanan mental yang ia dapatkan---tekanan yang datang bukan dari luar, melainkan dari kebaikan hati yang kini membebani jiwanya sendiri.
"Sangat, Sangat Lelah"
Dalam sebuah adegan kunci di film ini, semua orang di Stanton Wood sedang diwawancarai oleh televisi lokal. Mereka diminta untuk menyebutkan tiga kata yang menggambarkan diri mereka pada momen itu.Â
Semua murid memberikan jawaban yang khas remaja, penuh gejolak atau ironi. Namun, Steve, yang dalam jiwanya penuh dengan beban hidup yang tak terlihat, menjawab spontan: "Sangat, sangat lelah."
Betapa tidak, selain harus menjalani peran mulia sebagai seorang kepala sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus, Steve juga mempunyai keluarga yang harus dinafkahi---sebuah peran ganda yang menuntut fisik dan mental---dengan upah yang ternyata tidak sepadan.Â
Di hari yang intens itu, ia harus menghadapi badai besar beberapa menit sebelumnya, saat mendapat kabar bahwa sekolah yang telah ia bangun dengan sepenuh hati harus dikosongkan dalam waktu enam bulan.