Masalah ini diperburuk ketika proses kontrol kualitas tidak diselaraskan di antara mitra studio. Dengan menetapkan tolok ukur universal untuk kualitas animasi yang hendak dituju sangat penting untuk menjaga konsistensi merek dan visual terlebih apabila dipegang berbagai studio.
10. Hambatan Bahasa dan Budaya
Dalam kerja sama skala internasional, kesalahpahaman yang sering kali muncul adalah akibat perbedaan bahasa atau isyarat yang disalahartikan. Bahkan definisi istilah teknis antar studio mancanegara mungkin memiliki makna yang sedikit berbeda satu sama lain, yang menyebabkan kebingungan dalam pelaksanaan kecuali jika protokol komunikasi didefinisikan dengan jelas. Oleh karenanya, komunikasi yang terbuka dan memahami perspektif masing-masing di awal tentang proses dan alur kerja perlu ditekankan.
11. Tantangan Zona WaktuÂ
Selain budaya, apabila terdapat kolaborasi dengan studio yang beroperasi di zona waktu yang berbeda, maka perbedaan waktu akan dapat secara nyata menjadi tantangan.Â
Adanya umpan balik sederhana yang sebenarnya dapat diselesaikan dalam waktu satu jam saja misalnya, dapat berakhir dengan memakan waktu seharian penuh atau lebih karena studio lain berada di jam operasional berbeda.Â
Adanya penjadwalan yang cermat, alat komunikasi bahkan yang sanggup pada level asinkron, dan komunikasi koordinator proyek sepanjang waktu sangat penting untuk mengelola hal ini.
12. Kurangnya Standarisasi Pipeline
Salah satu kondisi lapangan yang perlu dipahami adalah banyak studio mengembangkan alur kerja dan cara unik mereka sendiri untuk mengotomatiskan tugas atau mengelola proses. Meskipun adanya hal ini menawarkan fleksibilitas, kondisi ini menimbulkan masalah interoperabilitas saat bekerja dengan mitra eksternal. Kurangnya logika alur kerja bersama ini akan membuat kolaborasi menjadi lebih rumit, sehingga meningkatkan hambatan di setiap langkah progres produksi.
13. Perencanaan yang Kurang Efektif untuk Render dan Posting