Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menelisik Manfaat dan Bahaya Minyak Jelantah, Termasuk Bekas MBG

1 Juli 2025   05:22 Diperbarui: 2 Juli 2025   07:53 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak jelantah, bermanfaat untuk produk lain namun berbahaya jika dipakai lagi untuk menggoreng (dok foto: Wikimedia Commons via kompas.com)

Penjualan minyak jelantah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana belakangan ini menuai sorotan. 

Media Kompas dan sejumlah anggota DPR mempertanyakan ke mana sebenarnya uang hasil penjualan minyak bekas itu mengalir. 

Apakah digunakan kembali untuk kebutuhan gizi anak-anak, atau justru tak jelas jejaknya?

Pertanyaan ini mencuat karena volume minyak goreng yang digunakan dalam program MBG cukup besar. 

Menurut data, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan sekitar 800 liter minyak goreng per bulan. 

Dari jumlah itu, sebanyak 550 liter berubah menjadi minyak jelantah. Bila dijual seharga Rp7.000 per liter, maka satu SPPG bisa menghasilkan sekitar Rp3,85 juta per bulan hanya dari minyak bekas.

Melihat angka tersebut, wajar bila publik dan wakil rakyat meminta adanya transparansi dalam pengelolaan dana. 

Anggota DPR Nurhadi menegaskan pentingnya pelaporan terbuka, agar tidak terjadi penyalahgunaan. 

"Kami tidak ingin uang ini masuk ke kantong yang salah. Harus jelas, untuk apa dan siapa yang mengelola," ujarnya dalam pemberitaan Kompas.

Manfaat Minyak Jelantah

Di sisi lain, minyak jelantah ternyata memiliki nilai ekonomi yang tidak kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun