Disinyalir oleh Setara Institut (2020) bahwa, sudah ada beberapa orang ASN yang terpapar Ideologi Radikalisme dan Intoleransi, seperti misalnya, beberapa orang ASN dari Propinsi Jawa Timur. Demikianlah juga ada Guru Besar Fakultas Hukum dari Perguruan Tinggi Negeri ternama di Semarang Jawa Tengah, juga terindikasi telah terpapar dan mendukung aliran dan Ideologi Radikalisme dan Intoleransi. Â Kecuali itu, ada juga ASN Pejabat Tinggi di Kementerian Keuangan juga terpapar Ideologi Radikalisme dan Intoleransi.
Sehubungan dengan itu, maka seperti dilaporkan oleh Setara Institut, pemerintah akan  melaksanakan screening terhadap 128 ribu ASN baru untuk membersihkan virus Ideologi Radikalisme dan Intoleransi pada diri para  ASN baru dimaksud.
Persoalan terpaparnya Ideologi Radikalisme dan Intoleransi ini, tidak hanya menimpa Lembaga Pendidikan dan ASN, tetapi juga telah melanda Institusi Pertahanan dan Keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagaimana disinyalir oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan (2019),  bahwa terdapat sebanyak 3 persen aparat TNI juga  telah terpapar Ideologi Radikalisme dan Intoleransi.
Memperhatikan narasi tersebut di atas, maka tampak jelas bahwa, memang benar adanya, Ideologi Radikalisme dan Intoleransi sedang mengepung Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala Arah.
Merangkai Solidaritas
Agar  dapat memutus mata  rantai proses transfer Ideologi Radikalisme dan Intoleransi, maka diperlukan upaya dari semua pihak untuk Membangun Dialog dan Merangakai Solidaritas antara sesama elemen bangsa.
Hal ini menjadi penting karena, apabila masyarakat sipil, dan rakyat, apapun agamanya, saling bergandengan tangan untuk menerangi Ideologi Radikalisme dan Intoleransi, maka segala fanatisme, separatisme, fundamentalisme akan hilang lenyap dari kehidupan kita sebagai warga masyarakat Indonesia. Â
Berkenaan dengan hal itu, Aloys Budi Purnomo (ibid), menegaskan bahwa, dalam wacana perang melawan Ideologi Radikalisme dan Intoleransi, maka hal itu  memiliki beberapa pertimbangan yang mendasar,  antara lain :
Pertama, dengan solidaritas, kita hendak menepis anggapan bahwa,  Ideologi Terorisme dan Intoleransi itu  terkait dan identik dengan agama tertentu.
Kedua, solidaritas adalah jawaban yang bisa diberikan untuk menjelaskan segala ketidakpastian, kecemasan, ancaman, dan ketakutan yang merasuki masyarakat kita.