Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Rindu kepada Bulan

20 Juli 2018   19:32 Diperbarui: 20 Juli 2018   19:33 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia terpana,

Dahinya yang legam berkerut bimbang

Membuka pesan bulan

Diantara riuh jalanan

Selembar kertas rindu menjelma candu,

Di semprot parfum bau misik,


Wajah bulan menghias baliho jalan kota

Di warung mata bulan mengedip,

Segala penjuru dihias wajah bulan yang bundar

Bulan purnama terbit di sanggul babu

Wajahnya yang kemilau,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun