Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Biru

24 April 2018   14:26 Diperbarui: 24 April 2018   14:26 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By. harianjogja.com

Bersekutu dengan dendam pergaulan,

Apakah kita tahu tar itu ?

Mucikari yang kehilangan pelacurnya,

Apakah ku tahu tar itu ?

Kebisuanku,

Dimalam purnama yang telah berakhir,

Kita telah memicingkan dua mata yang biru,

Dua mata bayi bayi yang melek di tengah malam

Mata kita tetap mendelik, mata yang hitam dan menyala

Dalam igauan mimpi ibu pertiwi,

Ia menoleh lautan yang di cemar,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun