"Cuma kita aja. Yang lain sudah punya acara sendiri," balasku.
"Oh, begitu," balasnya.
"Aku jemput jam 7 malam ya," balasku.
"Oke siap," jawabnya.
Pukul 7 kurang 5 menit aku tiba di rumah Sabrina. Ibunya mempersilakan aku masuk.
"Sepertinya ada yang beda," kata ibunya Sabrina.
"Eh? Beda apanya, Bu?" tanyaku.
"Sepertinya motornya," jawab ibu Sabrina.
"Oh, iya, Bu. Knalpotnya baru," kataku. Saat itu Sabrina keluar dari kamarnya. Ia mengenakan T-shirt dipadukan dengan celana jeans. Gayanya kasual tapi keren.
"Ayo, Bang, kita pergi," ajak Sabrina.
Dalam perjalanan, jantungku rasanya mau lepas. Aku sungguh gugup. Ditambah kami sama sekali nggak mengobrol saat naik motor. Kupikir Sabrina juga merasa gugup karena ini kali pertama kami pergi berdua saja. Biasanya kami pergi beramai-ramai dengan sobat-sobatku atau sobat-sobatnya Sabrina.