Mohon tunggu...
Githa AnggrainySaputri
Githa AnggrainySaputri Mohon Tunggu... Akuntan - Ruang Temu

fun and positive site that I will share with you. You can reach me on linktr.ee/githanggrainy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Kepergianmu di Hari Ibu.

14 Desember 2018   16:08 Diperbarui: 28 Januari 2019   22:35 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img201806151105481560117373-5c11f460ab12ae7934277497.jpg
img201806151105481560117373-5c11f460ab12ae7934277497.jpg
Semoga Allah SWT akan mempertemukan keluarga kami dengan Almarhumah di Alam Surga Allah SWT, Alam yang kekal dan abadi. Aamiin Ya Rabbal Allamiin.

Setelah Bunda meninggal, awalnyaku merasa sedih, benar-benar tidak semangat untuk melakukan sesuatu, hanya ingin pergi kemakam terus. Masih merasa tidak puas merawat Bunda kemarin, masih merasa belum cukup berbakti, belum sempat membahagiakan Orang Tua, terlebih Bunda. Andai Githa masih diberi kesempatan untuk merawat Bunda seperti kemarin... Ini tidak seperti yang ku inginkan, tetapi Allah SWT lebih tau yang terbaik untuk Bunda, untuk seluruh umatnya.

Namanya manusia hanya bisa berusaha namun apa daya Allah berencana lain. Aku percaya, rencana-Mu akan lebih indah dari apa yang kita inginkan, mungkin memang aku selalu bertanya kepada-Mu, “YaAllah, kapan Bunda sembuh? Kapan aku bisa membahagiakan mereka dengan kesuksesanku? 

Kapan kita bisa keluar dari semua ujian ini?” dan aku pun madih mengingat setiap kata doaku untuk Bunda sebelum Bunda pergi, aku dengan penuh ego bertanya “Bunda, Githa baru selesai doain Bunda, kenapa Bunda secepat ini ninggalin Githa? Githa belum bahagiain Bunda dari kesuksesan Githa, kenapa Allah ambil Bunda? 

Githa baru bilang, Githa butuh Bunda dihari-hari Githa. Kenapa yaAllah?” dan aku baru mengingat, di doaku selalu terselip kalimat “aku akan terus jaga Bunda dan Papah, bagaimanapun kondisinya.” lalu aku menyadari, mungkin ini adalah salah satu jawaban dari-Nya, Allah berkata “Sabar, Ikhlas” itu kunci kesuksesan.

One Month without you
One Month without you
Menurutku, sudah menjadi kewajiban sebagai anak untuk merawat orang tua, ada ataupun tiada. So, relakah kalian membersihkan kotoran orang tua di atas kasur, sebagaimana mereka merawat dan nembersihkan kotoran kalian tanpa pernah mengeluh? Untuk kalian yang masih mempunyai kedua pintu surgamu, jagalah mereka sebaik mungkin, merawatmu sedari kecil tidak semudah membalikan telapak tangan. 

Beruntunglah kalian yang sempat merawat orang tua kalian (kata sekian banyak orang), bakti kepada orang tua diminta bukti dengan serangkaian ujian yang diberikan.

fb-img-15427216685741932781915-5c13467f6ddcae5ebb663929.jpg
fb-img-15427216685741932781915-5c13467f6ddcae5ebb663929.jpg
Sekali lagi, selamat hari Ibu, Bun. Selamat jalan, yang tenanglah disisi Allah SWT. Wherever you are, i will still love you, i love you morethan anything. Please protect me from your home rightnow, maybe your body not in here, but you are alive in my heart, always.

--

Love you,

Your stubborn child

img-20181127-wa000895663501-5c11f3de43322f0cfc0f0ee3.jpg
img-20181127-wa000895663501-5c11f3de43322f0cfc0f0ee3.jpg
ini, tulisan Githa, dalam Hari Ibu di tanggal 22 December 2018 nanti dan dalam mengenang 40hari kepergianmu di tanggal 16 December 2018. Dear God, sampaikan salamku untuknya di Surga :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun