Mohon tunggu...
Githa AnggrainySaputri
Githa AnggrainySaputri Mohon Tunggu... Akuntan - Ruang Temu

fun and positive site that I will share with you. You can reach me on linktr.ee/githanggrainy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Kepergianmu di Hari Ibu.

14 Desember 2018   16:08 Diperbarui: 28 Januari 2019   22:35 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terima Kasih karna engkau telah melahirkanku, terima kasih engkau telah merawatku, menyusuiku, mendidiku, mengajarkanku banyak hal, mulai dari belajar membaca, menulis, menggambar, belajar untuk menjadi wanita seutuhnya, dan yang paling ku ingat dan menempel di otakku.

terima kasih banyak Bunda sudah kuat melawan penyakitmu selama ini, terimakasih engkau selalu perhatian, dan merawatku disaat sakit, terima kasih banyak engkau tetap tersenyum dalam menghadapi cobaan yang cukup berat ini, terima kasih engkau telah lebih mendekatkanku kepada Allah SWT, membuatku hafal surah yasin, terima kasih engkau telah mengajarkanku asam manis pahitnya kehidupan, terima kasih karena engkau telah memberikan aku pembelajaran untuk bekal hidupku, terima kasih Bunda sudah menjadi Ibu yang baik, yang selalu kuat dalam segala hal

Terima kasih karna kau telah memberikanku kesempatan untuk menjaga salah satu Pintu Surgaku yang paling tengah dan terima kasih banyak engkau telah menungguku untuk menemanimu di nafas terakhirmu, terima kasih engkau telah berikanku kesempatan untuk menepati janjiku, dimanaku berjanji aku akan menjaga dan merawat beliau bagaimanapun kondisinya. 

Beruntung, kata orang-orang. Karena aku menemani Bunda dinafas terakhir.

Mungkin ini adalah jawaban Allah SWT atas doa yang selalu meminta petunjuk menuju jalan terbaik untuk kesembuhan Bunda.

Bunda udah gak sakit lagi, gak di operasi - operasi lagi kepalanya, udah gak pusing lagi, udah gak batuk2 lagi, udah gak harus Githa tepok - tepokin lagi punggungnya, udah gak sakit perut lagi, udah gak akan nuntah - muntah lagi, gak akan kejang lagi, gak demam lagi, gak harus minum obat lagi, gak harus di uap, gak harus terapi, gak perlu bolak balik RS lagi untuk kontrol.

Aku tidak pernah mengira akan secepat ini, Bun. Kini tiada lagi ditengah-tengah kami sosok Ibu yang tegar, ceriwis, perhatian, dan penyayang.

Selamat hari Ibu, Bun. Ini adalah Hari Ibu, Hari ibu pertama tanpamu di sampingku.

Idul Fitri terakhir bersama Bunda
Idul Fitri terakhir bersama Bunda
 

Selamat jalan, Bunda. Semoga Bunda disana semakin kuat lagi, dilancarkan perjalanan menuju Surga. Yang tenang ya, Bun. Terima Kasih hampir 2tahun ini, telah memberikan Githa kesempatan untuk menjaga Pintu Surga Githa, menemani hingga nafas terakhir, serta mengantar ke tempat peristirahatan terakhir.

kami sekeluarga selalu mengenang dan mendoakanmu. Semoga Bunda diampuni segala dosa dan kekhilafannya, di terima amal ibadahnya, diterangi dan dilapangkan alam kuburnya, dijauhkan dari siksa kubur dan api neraka, di muliakan tempat tinggalnya, serta dilapangkan Pintu Surga baginya, jaga Bunda baik-baik yaAllah. Aamiin Ya Rabbal Allamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun