Mohon tunggu...
Githa AnggrainySaputri
Githa AnggrainySaputri Mohon Tunggu... Akuntan - Ruang Temu

fun and positive site that I will share with you. You can reach me on linktr.ee/githanggrainy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Kepergianmu di Hari Ibu.

14 Desember 2018   16:08 Diperbarui: 28 Januari 2019   22:35 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa sekian hari berlalu ketika untuk terakhir kalinya aku memandang wajah Bunda tersenyum yang terasa tenang dan damai.

Bersama kakak dan adik dari Papah saat acara keluarga di setiap Bulan
Bersama kakak dan adik dari Papah saat acara keluarga di setiap Bulan
Cukup bahagia dan tenang ketika mendengar penilaian orang - orang tentang Bunda, Bunda adalah orang yang tinggi jiwa sosialnya karena Bunda sangat aktif di kegiatan di RT hingga Kelurahan. Hal tersebut sangat dirasakan pada lingkungan bertetangga, sebagai jama'ah Majlis Taklim yang diikuti Bunda, serta menjadi anggota Pengurus Posyandu dan sewaktu menjadi anggota pengurus saat Kurban Idul Adha.

Tidak pernah menyangka, bahwa ini menjadi Sholat Ied terakhir berdua dengan Bunda, Bun. Githa sekarang kalau Sholat Ied disebelah Githa selalu orang yang tidak Githa kenal :')
Tidak pernah menyangka, bahwa ini menjadi Sholat Ied terakhir berdua dengan Bunda, Bun. Githa sekarang kalau Sholat Ied disebelah Githa selalu orang yang tidak Githa kenal :')
Bunda seorang mua'laf, namun tidak membuat Bunda berkecil hati, justru Bunda semakin bersemangat untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT, belajar Agama sebaik mungkin, belajar membaca dan menulis huruf Al - Quran(huruf arab)

Karena beliau ingin anak - anaknya bukan hanya sukses di dunia, namun di akhirat juga. Pribadinya yang sederhana, sabar, tegas, penyayang serta keimanan dan ketaqwaan yang kuat dan juga pendiriannya yang selalu teguh dalam menghadapi cobaan, membuat Almarhumah sangat dicintai oleh keluarga. 

Masih banyak sekali kenangan indah dari Almarhumah yang tidak dapat kami sampaikan satu persatu.

Bunda, saat masih muda dan bekerja
Bunda, saat masih muda dan bekerja

 

Bunda,

Bunda yang telah melahirkanku ke dunia ini, yang telah membesarkanku, merawatku setiap hari dari sebelum tali pusar ini di potong, hingga saat ini, Ya saat ini aku sudah mengenal dunia, dunia yang ternyata gak semudah itu untuk di hadapi.

Tiada kata yang bisa aku ucapkan selain Maaf dan Terima Kasih untukmu, Bunda.

Maaf,

Maaf kalau aku suka merepotkanmu, pernah mengecewakanmu, suka ketus denganmu, pernah berbohong, pernah melawan, pernah tidak mendengar kata - katamu, maaf jika aku pernah membuatmu menangis, membuatmu pusing, maaf aku terlalu manja, maaf kalau aku egois terhadapmu, maaf jika aku belum membahagiakanmu, membahagiakanmu dari kesuksesanku dan maaf jika hampir dua tahun merawat Bunda disaat Bunda sakit aku masih kurang maksimal.

Terima Kasih,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun