Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Content Writer | SEO Content Writer | Copywriter | Content Creator

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Itu Tagar Desperate di LinkedIn? Kenali Dampak Baik dan Buruknya bagi Jobseekers!

3 Oktober 2024   22:51 Diperbarui: 9 Oktober 2024   21:03 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi trendingnya #desperate di LinkedIn (Tangkapan Layar/Piontr Kepka/LinkedIn) 

Teori psikologi menunjukkan bahwa perbandingan sosial dapat menyebabkan peningkatan stres dan kecemasan. Jobseekers yang terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out) dapat merasa tertekan untuk mengikuti tren yang sedang viral, bukan berfokus pada pengembangan diri.

3. Menggeserkan Fokus Utama

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), per febtuari 2024, terdapat lebih dari 7,2 juta pengangguran di Indonesia. Hal ini harusnya menjadi perhatian jobseeker, bahwa mendapatkan kerja dan berpenghasilan adalah fokus utama. 

Terlalu terfokus pada citra di media sosial dapat mengalihkan perhatian dari pencarian peluang di dunia nyata yang seringkali terabaikan. Untuk itu penting memprioritaskan keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan posisi yang dicari.

Hal yang kerap kali dilakukan generasi Z dan milenial, dalam menghadapi trend, salah satunya adalah FOMO, yaitu fenomena psikologis yang terjadi ketika individu merasa khawatir kehilangan pengalaman berharga yang dimiliki orang lain. 

Demiakian dalam konteks pencarian kerja, tagar desperate ini dapat mendorong jobseekers untuk melakukan hal-hal yang tidak konsisten dengan nilai dan tujuan mereka, hanya demi mengikuti tren. CMIIW (*) 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun