Mohon tunggu...
gita nurfebriani
gita nurfebriani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya adalah seorang penulis pemula yang baru belajar di komunitas literasi. Saya sudah menerbitkan satu buku novel Hijrahku Bukan Hanya Sekedar Dilisan dan saya penulis 37 buku antologi. Saya sangat senang menebar kebaikan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Menunggumu di Tebing Pantai

5 Februari 2024   15:23 Diperbarui: 5 Februari 2024   15:25 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Menunggumu Di Tebing Pantai
By: Gita Nur Febriani

Ombak riuh menjatuhkan diri ke pelukan kekasih. Sinar purnama nampak sempurna menerpa laut biru. Dengan gaun berwarna putih aku menunggumu di tebing pantai. Para petugas berseragam rapi menghampiri dan menyuruhku turun agar tidak terjatuh lalu mati di gulung ombak, seperti gadis cantik tiga bulan lalu. Ah mengapa kamu belum juga datang?

Lima jam aku menunggumu, namun kamu tak kunjung datang apa kamu lupa bahwa kita akan bertemu. Rasanya sangat menyakitkan kamu berkata akan datang namun nyatanya itu hanyalah omong kosong.

Langit tidak pernah tahu cara mencintai laut, ia hanya ingin menjadi yang paling lapang, menyuluhkan biru pada setiap denyut cuaca. Begitu awan-awan berarak, adalah rindu langit-laut; seringkali menyimpan puing puing rahasia paling diam- yang hanya di pahami semesta cinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun