Menunggumu bukan sesuatu yang sulit. Menantimu bukan sebuah perjalanan panjang. Paling penting, hatimu tetap untuk ku.
Ombak riuh menjatuhkan diri ke pelukan kekasih. Sinar purnama nampak sempurna menerpa laut biru.
Kulirik, ujung gang itu kosong. Manisku, apa kau akan kembali?
Menunggu dengan cemas. Kemana perginya Bi Kirin? Hari sudah Senja
Kumenanti Dirimu Saat Rinai Berhamburan di pelataran bumi
Menunggu itu hanya butuh satu hal yaitu keteguhan.
Menunggumu detak jantung berdegupMakin tinggi mentari menyusupBertolak pinggang tak menutupPanas sudah lebih dari cukup
Menunggu memang satu hal yang tidak menyenangkan, tapi jika menunggu seseorang yang memang kita cintai dan berarti dalam hidup kita... kenapa tidak...
Aku di sini menunggumu di ruang tungguDi kursi yang dulu kita duduki bersama,
Seperti itulah hati ini:Menantikan cahaya cinta untuk menghilangkan kesunyian hati ini.
Mengantar dan menjemput buah hati di kursus komputer
Hati Inaya belum bisa melupakan Farid.
Satu cerita tentang hari ini. Sabtu, seru. Menunggu di depan pintu. Menunggunya, tentu.
Kala surya mengiba dalam pendar cahaya, rona cinta tak kuasa menahan gejolak senja
Ketika lelahmu sudah menghampiri.Dan sadarmu telah mengusikmu. Maka pulanglah! Aku menunggumu...
Haruskah Aku menunggu?Haruskah aku yang harus bersabar menantimu?Wajah dingin itu, wajah yang selalu kau tampakkan ketika berhadap denganku.Sikap ding
Aku tahu. Tak perlu mencari titik persinggahan tunggu hanya untuk bertemu. Biarlah alam berbisik pada nurani. Kau pasti kutemui.
Berdiri di antara kenangan dan harapan, meneguhkan sebaris nostalgia pembunuh rasa jemu, berharap musim semi segera berganti, tanamkan berjuta barisan
Menunggumu menghabiskan banyak waktuku, Mas. Demi Tuhan aku selalu menunggumu. Bahkan sejak kita kecil pun kau sudah tahu jika aku memang seperti itu.