Menunggu itu hanya butuh satu hal yaitu keteguhan.
Menunggumu detak jantung berdegupMakin tinggi mentari menyusupBertolak pinggang tak menutupPanas sudah lebih dari cukup
Menunggu memang satu hal yang tidak menyenangkan, tapi jika menunggu seseorang yang memang kita cintai dan berarti dalam hidup kita... kenapa tidak...
Aku di sini menunggumu di ruang tungguDi kursi yang dulu kita duduki bersama,
Seperti itulah hati ini:Menantikan cahaya cinta untuk menghilangkan kesunyian hati ini.
Mengantar dan menjemput buah hati di kursus komputer
Hati Inaya belum bisa melupakan Farid.
Satu cerita tentang hari ini. Sabtu, seru. Menunggu di depan pintu. Menunggunya, tentu.
Kala surya mengiba dalam pendar cahaya, rona cinta tak kuasa menahan gejolak senja
Ketika lelahmu sudah menghampiri.Dan sadarmu telah mengusikmu. Maka pulanglah! Aku menunggumu...
Haruskah Aku menunggu?Haruskah aku yang harus bersabar menantimu?Wajah dingin itu, wajah yang selalu kau tampakkan ketika berhadap denganku.Sikap ding
Aku tahu. Tak perlu mencari titik persinggahan tunggu hanya untuk bertemu. Biarlah alam berbisik pada nurani. Kau pasti kutemui.
Berdiri di antara kenangan dan harapan, meneguhkan sebaris nostalgia pembunuh rasa jemu, berharap musim semi segera berganti, tanamkan berjuta barisan
Menunggumu menghabiskan banyak waktuku, Mas. Demi Tuhan aku selalu menunggumu. Bahkan sejak kita kecil pun kau sudah tahu jika aku memang seperti itu.
Kehadiranmu19 NOVEMBER 2017, 18:34HadrmuDi kedalaman hatiSelalu ada yang kupertasnyakan..Kenapa aku selalu sajaBahagia...Nyaman...Saat dirimu ada di d
Ku ketuk pintu subuh tadi tidak kamu bukaKu coba bersabarSetelah subuhMasih terkunciJum'at yang melelahkanKaku lidahBenar masih tidurAtau sengaja aku
Pandangan Reni tertuju pada Ika, cucu pertamanya yang baru kelas 1 SD. Dilihatnya Ika sedang membaca satu bendel buku, lebih tepatnya komik, yang suda
Menunggumu ... Di antara serpihan daun coklat dan rumput yang mengganggu. Rona warna tak jua datang menyapaku Hanya ada senandung rindu yang kian m
bersandar persis di depan bilikmu melihat, menikmati, berlama lama disana tak terasa dua tetes air mata menyungai luruh membasah di atas pipi
Kubalik kartu itu. Cap posnya dari Sevilla, dan satu-satunya yang tertulis di sana adalah: "Aku sering memikirkanmu. Bisakah kau menunggu sedikit l