Mohon tunggu...
Gita Helena
Gita Helena Mohon Tunggu... Penulis - penulis

hobi baca dan hobi nulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sold Out (yang Bermarga, Bermartabat) Part 1

9 Juni 2023   08:11 Diperbarui: 30 Juni 2023   09:09 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, kenalin nama aku Yohanna Mamora, biasanya dipanggil Yoyo,Yoan,Anna terserah mau panggil aku apa. Kalo kata bapakku, waktu memberi nama untukku itu di potong 1 anak babi, yang benar ajalah pikirku.

Nama bapakku Dorma dan nama mamakku Anita Hasiholan, nama yang indah sekali. Kami berasal dari daerah sumatera utara, tepatnya dari pesisiran danau toba sana. Bapak dan mamak sudah lama merantau ke jakarta, kami sering pulang kampung saat natal, kalau kata opungku "saat natal inilah kita bisa berkumpul semuanya" jadi kami wajib pulang.

Dari sinilah kisahku dimulai, sekarang umurku sudah menginjak 28 tahun, aku masih menikmati masa sendiriku sebelum nanti aku di pinang seorang pria yang bersedia jadi hela mamak dan bapakku. Kata orang aku kesibukan kerja jadi aku lupa cari jodoh, sebenarnya sih engga ya. Belum ada yang cocok aja, kalo udah kan langusng ku gaskan iya kan hahaha :).

Aku bekerja di sebuah Hotel tepatnya di divisi sales marketing, aku punya satu temen yang senasib sama sepertiku namanya Wulandari, kebetulan dia juga cewek batak. Kalo dia emang batakable banget, bayangin aja sarapan paginya ikan arsik, ayam natinombur,ayam naniura,ayam napinadar, ayam gota kalau cemilannya ombus-ombus. Hampir setiap hari dia makan itu di tempat kerja, sampe-sampe temen kerja yang lain manggil dia dengan sebutan Balen alias batak tulen.

Pagi ini, kuawali hari-hariku seperti biasa, berangkat kerja jam delapan pagi tapi, hariini aku lebih awal karena ada meeting di kantor.

"Pagi Wulan, kok mukanya cemberut?" Tanyaku pada Wulan yang murung, tidak seperti biasanya dia tampak pucat hari ini.

"Eh Yoan, aku gapapa kok, kamu udah makan? Itu aku bawa bubur buat kamu" ungkapnya dengan nada serak seraya menunjuk sebuah kresek di atas mejaku, aku heran kenapa dia tumben sekali sarapan dengan bubur saat aku lihat ada mangkok bubur yang sama di atas meja kerjanya.

"Makasi ya Lan tapi, kamu kenapa kok mukanya pucet, kamu sakit?" Tanyaku mengernyitkan kening lalu ku cek ternyata dia demam dan suhu tubuhnya juga panas.

"Lan! Kamu sakit, udah yuk kamu pulang aja nggausah kerja hari ini" kubantu ia berdiri dan kubawa ke loby untuk menunggu taksi yang kupesan melalui ponselku, saat sedang menunggu taksi kebetulan atasan kami pak Bogat lewat di depanku, segera ku hampiri dia untuk mengizinkan Wulan yang sakit.

"Selamat pagi pak Bogat, maaf pak mengganggu bapak, saya mau memberitahu bapak kalau Wulan sedang sakit pak, jadi dia tidak bisa kerja hariini, itu dia di sofa sedang menunggu taksi untuk pulang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun