Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Tips-tips Sebelum 'Ngartis' di KompasianaTV

15 Februari 2015   05:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:10 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi: telegraph.co.uk)

[caption id="" align="aligncenter" width="558" caption="(ilustrasi: telegraph.co.uk)"][/caption] Dua Malam lalu (11/02/2015), kali kedua saya 'ngartis' di acara KompasianaTV. Sepertinya permintaan (bercanda) saya untuk bisa nongol lagi di acara KompasianaTV direspon lagi. Dan kali kedua ini, saya masih aja grogi. Karena nongol wajahnya di KompasTV, juga grogi karena topik yang ada belum banyak saya pahami. Walau saya memiliki akun medsos, topik yang membahas secara spesifik etika ber-medsos, sedikit yang saya ketahui. Apalagi, kali pertama diundang tampil di KompasianaTV, topik yang dibahas juga berat. Narasumbernya pun pak Menaker Hanif, Dhakiri. Betapa ngeri-ngeri sedap waktu pertama kali 'ngartis' di KompasianaTV waktu  itu. (Baca artikel saya: Nongol di KompasianaTV, Ngeri-Ngeri Sedap Dan kali kedua ini, jujur saya belum paham apa yang akan di bahas saat on-air KompasianaTV. Sampai siang hari, pihak Kompasiana menghubungi saya dan membahas topik etika ber-medsos. Ditambah, karena saya akan mengambil lokasi yang bukan seperti 'shooting' live streaming KompasianaTV pertama kali, saya sempat ragu. Dan keraguan ini menjadi bukti ketika live streaming KompasianaTV via Google Hangout malam tadi. Jadi tidak semulus kali pertama saya ikut panelis dulu. Dan beberapa hikmah mungkin bisa saya uraikan. Semoga bisa bermanfaat untuk Kompasianer yang akan 'ngartis' di KompasianaTV di lain kesempatan. 1. Siapkan Materi, Setidaknya Buat Pertanyaan Seperti malam kemarin saya sempat ngartis di KompasianaTV, saya baru tahu narasumber setelah pukul 12 siang. Berbeda dengan yang pertama kali saya diundang. Saya masih sempat membuat kajian dan satu artikel yang kebetulan menjadi HL dan dibahas saat acara. Sedang yang kedua, materi saya sangat sedikit. Itu pun dari artikel asing dan beberapa artikel tentang sosmed yang heboh saja. Esensi penyimpangan etika ber-sosmed saya tidak begitu tahu. Apalagi salah satu narasumber adalah seorang psikolog. Padahal ranah ilmu ini sangat sedikit saya tahu. Belum berkaitan dengan dunia etika ber-sosmed. Akhirnya, membaca satu dua artikel tentang sosmed dan dampaknya, saya memperbanyak pertanyaan. Pertanyaan saya tulis di atas sticky note, lalu saya tempel di area layar laptop. Agar pertanyaan mudah terihat dan mudah dibaca, tuliskan dengan ukuran huruf yang besar. Walau kadang pertanyaan yang disiapkan sudah ditanyakan Kompasianer lain, setidaknya selalu sediakan 'amunisi' pertanyaan. Terutama saat presenter menyilakan kita untuk bertanya, kita siap bertanya. Juga, jangan berharap pertanyaan dapat kita ajukan semua. Dari pengalaman saya, dua pertanyaan saja sudah cukup. Karena biasanya, 'proporsi' bertanya Kompasianer lebih sedikit daripada artis yang diundang sebagai panelis. Atau tentunya, narasumber yang juga panjang lebar menjelaskan topik. Apalagi narasumbernya ada dua orang, semakin berkurang jatah panelis. [caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="(ilustrasi: blog.kompasiana.com)"]

(ilustrasi: blog.kompasiana.com)
(ilustrasi: blog.kompasiana.com)
[/caption] 2. Pastikan Koneksi Internet Lancar dan Laptop/PC Tidak Rewel Dua hal ini pun penting disiapkan. Koneksi internet yang lancar dan laptop/PC yang sedang fit. Yang kali pertama saya menjadi panelis di KompasianaTV, koneksi yang saya gunakan LAN atau jaringan kabel. Jadi streaming video lancar dan tidak buffer. Sedang kali kedua kemarin, saya menggunakan Wi-Fi atau hotspot. Konsekuensinya, video streaming via Google Hangout sering buffer gambarnya. Untuk suara tidak ada masalah. Hanya video streaming saya dan yang tampak di televisi jadi tidak sinkron. Suaranya sudah terdengar, tapi ucapan bibirnya telat. Baiknya, tetap gunakan LAN. Entah jika WiFi satu tempat, daerah, bahkan negara sudah baik silahkan saja. Juga, lebih baik jangan gunakan modem. Karena pihak Kompasiana akan meminta kita tidak menggunakan modem saat on air dengan Hangout. Juga yang tidak kalah penting, laptop/PC yang tidak rewel. Kali pertama saya 'ngartis', laptop saya rewel. Terjadi crash antara Chrome dan OS Windos 8.1 bawaan laptop. Sehingga saat streaming video, shockwave flash crash alias rusak. Walau sudah menggunakan koneksi internt LAN, laptop saya tidak bisa diajak kerjasama. Akhirnya, saya memilih menggunakan PC di ruang lain. Dan syukur, PC tidak rewel plus jaringan LAN yang baik membuat kali pertama 'ngartis' lancar. Agar hati-hati pula, walau pihak KompasTV sudah meminta kita uji coba streaming mulai pukul 5 sore untuk on-air pukul 7 malam. Tetap pastikan laptop/PC tidak rewel. Amannya, pakai atau pinjam laptop/PC yang lebih fit. 3. Menyamankan Mental dan Fisik Karena hendak tampil di TV swasta nasional, gunakan baju yang memadai. Tidak perlu bagus dan ngejreng bak Syahrini. Cukup yang sopan dan casual. Juga tidak perlu bedakan atau memakai makeup berlebih. Karena saya bukan artis beneran dan tidak punya penata rias pribadi apa adanya saja. Yang penting adalah wajah tidak terliat kusut, letih lesu seperti habis bekerja 20 jam tanpa henti. Istirahat seperlunya dan pastikan suara tidak sedang serak, atau bahkan batuk pilek. Karena pihak KompasTV akan meminta kita sebagai panelis untuk tidak batuk atau bersin saat on-air. Juga jangan melakukan gerakan tiba-tiba seperti berdiri atau tiba-tiba menyisir rambut. Agak aneh dilihat di siaran live yang tanpa proses editing. Yang paling utama, adalah tentunya mental atau sisi emosi kita. Kali pertama juga saya ragu apa bisa kelihatan 'hebat' di depan TV. Terus disaksikan jutaan pasang mata. Seolah saya ingin kelihatan pintar sendiri dan menguasai. Malah ini menjadi beban saya. Saya akhirnya go with the flow saja untuk diskusinya. Tidak mau keliatan sok pintar atau malah mendominasi. Jika dipersilakan berkomentar, saya siap. Jika ada sesi bertanya, saya pun siap. Intinya tidak usah ngoyo. Dan di kali kedua saya diundang kembali, saya hanya go with the flow. Namun tetap mempersiapkan semuanya dengan baik dan seoptimal mungkin. Atau persiapan yang mungkin juga Kompasianer lain lakukan juga bisa melengkapinya. Silahkan dilakukan, selama itu membuat nyaman saat 'ngartis' nanti. Dan sungguh, 'ngartis' di KompasianaTV membuat ketagihan. Bukan karena ingin berasa menjadi artis, itu hanya sebagian kecil saja. Yang terutama adalah, buat saya, aktulisasi diri. Dari tulisan yang sehari-hari saya tulis, membawa saya ke layar televisi. Walau hanya beberapa menit terlihat jelas wajahnya. Yang paling utama adalah filosofi Kompasiana itu sendiri, Sharing and Connecting. Atau dalam istilah saya, Kompasianis. Berbagi manfaat dan ide untuk semua. Selamat 'ngartis' :-) Salam, Bandung, 14 Februari 2015 10:31 pm

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun