Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | (Not) A Friendzone Story - Almost Done

6 Juni 2019   19:59 Diperbarui: 6 Juni 2019   21:59 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by merdeka.com

***

Di dalam gedung, Marlo bertemu Ayla. Perempuan itu mengenakan dress panjang berwarna merah muda tanpa lengan. Modelnya seperti kebaya, hanya saja sudah didesain sedemikian rupa sehingga terlihat lebih modern di mata orang-orang. Rambutnya yang dulu hanya sebahu kini sudah lebih panjang dan membuat Ayla lebih memilih menguraikannya daripada diikat.

"Kamu cantik, La," kata Marlo di tengah banyaknya orang di sana.

"Thanks, Mar. Kamu juga ganteng malem ini."

"Perasaan aku ganteng dari dulu, deh."

"Dasar!"

Rega melihat kedekatan keduanya dari kejauhan. Cemburu? Mungkin, bisa jadi. Setidaknya dia sadar siapa dirinya saat ini. Ia hanyalah laki-laki jahat yang sempat membuat air mata Ayla terbuang percuma. Ia pun sadar bahwa seseorang yang bisa membuat Ayla bangkit dari keterpurukannya dan bisa mengembalikan kembali senyuman gadis itu kembali, adalah Marlo. Bukan dirinya.

"La, di sini berisik. Kita ke balkon aja yuk cari udara segar," ajak Marlo yang langsung menggenggam tangan Ayla ke arah balkon lantai enam. Perempuan mengikuti langkahnya.

Dari sudut ini, suasana kota malam hari lebih jelas terlihat nyata. Lampu-lampu gedung tinggi dan kawasan penduduk menjadi titik kecil dari ketinggian. Angin sepoi berembus pelan menerpa wajah keduanya dengan suhu yang dingin. Ayla pun harus beberapa kali membenarkan rambutnya.

"Kurang lebih udah tiga tahun ya kita kenal?" tanya Marlo tanpa menatap Ayla. Keduanya sama-sama fokus memperhatikan suasana outdoor.

"Ya. Ga kerasa banget ternyata. Sekarang, udah lulus aja. Aku kuliah di Yogya, dan kamu tetap ada di kota ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun