Mohon tunggu...
gilang anugerah munggaran
gilang anugerah munggaran Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa Indonesia Ikuti Program JENESYS Student Conference di Jepang

27 Februari 2020   16:38 Diperbarui: 27 Februari 2020   16:41 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Deputi Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI | Dok. pribadi

200 mahasiswa mengikuti program Pertukaran Mahasiswa dan Pemuda antar Jepang dan ASEAN melalui program Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS) 2019 Student Conference pada 7 sampai 22 Februari tahun 2020. Kali ini, mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Gilang Anugerah Munggaran, berkesempatan mewakili pemuda Indonesia dalam program ini dan menjadi special pada program Jenesys kali ini turut dihadiri oleh 12 pemuda dari Timor-Leste.

"Kami (Delesai Indonesia) sangat bersyukur menjadi bagian Jenesys Student Conference 2020 ini yang merupakan bentuk kerja sama multilateral yang baik antara Jepang, Timor-Leste dan Negara ASEAN guna meningkatkan kolaborasi multisector oleh pemuda untuk menghadapi tantangan masa depan". Kata Gilang, mahasiswa FKM UI yang terpilih sebagai ketua delegasi Indonesia dalam program ini.

Tujuan Program JENESYS student conference ini dalam rangka pengenalan tentang kehidupan masyarakat, budaya dan kemajuan teknologi Jepang dalam semua aspek, sesuai slogan JICE, yaitu "Pengetahuan, Menghubungkan Dunia, Menghubungkan masa Depan".

Delegasi Indonesis di Sekitar Edo Castle | Dok. pribadi
Delegasi Indonesis di Sekitar Edo Castle | Dok. pribadi
Kegiatan diawali dengan Pre Departure Training yang diadakan oleh kementerian Pemuda dan Olah Raga RI di Hotel Ambhara, Jakarta. "Anda (Delegasi Indonesia) merupakan ambassador Indonesia yang akan bertemu dengan pemuda lainnya dari Jepang, negara ASEAN dan Timor-Leste, maka pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menceritakan budaya, keaneragaman dan khasanah Indonesia kepada dunia. Seraplah budaya-budaya baik yang anda temukan dan tetap pertahankan budaya kita sebagai negara yang ramah, santun dan bermartabat" kutipan pesan yang disampaikan oleh Asrorun Ni'am Sholeh selaku Deputi Pengembangan Pemuda, Kemepora RI pada saat program PDT tersebut. Delegasi Indonesia diberangkatkan oleh Deputi Pengembangan Pemuda bersama Asdep Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Kemenpora RI.

Dalam program itu, peserta diberi kesempatan untuk melakukan kunjungan ke Asakusa, Tokyo University dan Edo Tokyo Museum. Gilang menjelaskan, melalui serangkaian kegiatan tersebut peserta dapat belajar secara langsung mengenai nilai-nilai kehidupan Jepang. Hal-hal yang diperoleh selanjutnya dijadikan dasar untuk melakukan kegiatan sosial di negara masing-masing.

Foto Bersama Setelah Workshop Terkait Food Loss | Dok. pribadi
Foto Bersama Setelah Workshop Terkait Food Loss | Dok. pribadi

Pada hari pertama, kegiatan pembukaan dilakukan di Tokyo bersama Ministry of Foreign Affairs (MOFA) dan dilanjutkan dengan diskusi singkat dan pengenalan program Jenesys. Selanjutnya seluruh delegasi terbagi menjadi 5 kelompok yang akan berkunjung ke kota lain menggunakan ShinkansenKyoto, Osaka, Nagoya dan Sendai.

Terkait kegiatan yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri Jepang melalui Yayasan Jepang Internasional Cooperation Center (JICE) ini, Gilang menjelaskan program difokuskan pada 5 substansi pembahasan yang dihadapi oleh negara ASEAN, Jepang dan Timor-Leste yaitu food loss, over tourism and sustainable tourism development, quality education, awareness of disaster mitigation, dan immigrant workers.

Gilang menambahkan selama di empat kota tersebut kelompok A membahas over tourism and sustainable tourism development, sehingga melakukan kunjungan ke Kyoto meliputi Kyoto City Tourism, Nijo Castle, Kawaishima Selkon Textilers, dan Kiyomizu-dera. Selain itu, Kelompok B membahas tentang foreign workers telah melakukan kunjungan ke Nagoya Castle, Toyota factory, Homi Danchi. Sedangkan kegiatan Kelompok C membahas quality education meliput kunjungan Horikawa Hight School, Kyoto University, TBA Japanese culture.

Foto Bersama Konselor Indonesia, Eko Junor | Dok. pribadi
Foto Bersama Konselor Indonesia, Eko Junor | Dok. pribadi

Kelompok D membahas tentang food loss dimana delegasi pada kelompok ini melakukan kunjungan ke Osaka dengan menggunakan Shinkansen, kereta tercepat di Jepang. Delegasi kelompok D mengunjungi Osaka castle, the entrepreuneurial museum of challenge and innovation, Izumi COOP, Japan Mottainai food center, food bank Osaka dan eco eat Supermarket. Sementara kelompok E mengusung tema awareness of disaster mitigation telah melakukan kunjungan ke Sendai diantaranya Matshusima, Zuiganji Temple, dan Mirai Support.

Diakhir program, peserta mengahadiri pertemuan dengan Parliamentary Vice-Minister for Foreign Affairs NAKAYAMA Norihiro di kantornya dan dilanjut dengan mengikuti Workshop dalam rangka mempresentasikan hasil kegiatan kepada perwakilan Kementerian Luar Negeri Jepang, Panitia Pelaksana Program, Duta Besar, Peneliti serta organisasi terkait tentang semua kegiatan selama di empat prefektur tersebut serta rencana tindak lanjut berupa projek yang akan dilakukan di negara masing-masing.

Jenesys telah memberikan sebuah pelajaran baru dalam proses perjalanan hidup. Delegasi Indonesia dapat melatih kesadaran diri untuk taat pada peraturan pemerintah, beretika, dan menjunjung tinggi kebudayaan sebagai identitas diri sebuah negara dan bangsa. Memahami bahwa sebuah penanaman kesadaran harus dibangun dari mulai lingkup yang kecil, yakni melalui keluarga. Tak hanya itu saja, setiap negara juga harus mempunyai karakter yang kuat sebagai akar jati diri bangsa, sebagai salah satu pondasi kebangsaan. Contoh baik soal keteladanan juga harus diberikan kepada generasi muda agar mampu membuat filter budaya luar dengan lebih kritis dan objektif.

"Di kemudian hari, saya berharap dapat mengimplementasikan pengalaman dan pengetahuan yang telah saya dapatkan selama program Jenesys Student Conference ini. Semoga mampu saya pergunakan untuk menjaga kebudayaan, agama, kebanggaan atas budaya, semangat untuk terus belajar, melaksanakan keteraturan." Ujar Gilang.

Delegasi Pemuda Indonesia | Dok. pribadi
Delegasi Pemuda Indonesia | Dok. pribadi

Pemuda dan pelajar Indonesia harus selalu optimis bahwa sebagai negara pluralis, Indonesia dapat terus menjaga kebudayaan yang dimiliki. Menunjukkannya pada dunia luar bahwa Indonesia adalah miniatur dunia dimana semua orang dengan berbagai latar belakang yang berada di dalamnya dapat hidup dengan damai dan sejahtera. Gemah ripah loh jinawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun