Tak bisa dibantah Ramadan bisa dibilang bulan yang dinanti-nantikan umat Muslim di seluruh dunia, terutama di Indonesia, yang mana merupakan salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Namun, seperti tertera dalam judul, apa pernah saudara cukup membayangkan situasi puasa dalam negara Jepang.
Beberapa dari kita boleh jadi sudah tahu sedikit bocoran dari berbagai media. Mulai dari durasi puasa, makanan, pengalaman spiritual, hingga pemikiran orang Jepang terhadap fenomena puasa. Tak bisa dibantah, tidak ada satu orang yang bisa mencegah informasi keluar dari sana, terlebih negeri Sakura ini terkenal dengan pemasaran luar biasa. Tentu, semua bahan bisa dijual akan keluar menuju pasar Global.
Meski cukup menarik juga di sana, tetapi kami tak akan lupa tujuan utama di sini dalam memaparkan dengan senang hati tentang Ramadan di Jepang. Sebelum ini, harus diakui kami belum pernah langsung ke sana, terima kasih untuk teknologi dan bahasa yang selalu bisa menghubungkan kita semua. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bisa menyediakan informasi tentang ini semua.
Menyambut Ramadan di Negeri Sakura
Kita semua tahu negeri Sakura bukan negara yang memiliki agama sebagai topik populer di sana, juga tak memiliki kepekaan ibadah seperti negeri kita. Dari sana komunitas muslim menjadi jauh lebih erat di sana, setiap orang mengenal sesama, juga mengadakan pertemuan setiap hari besar Islam dalam sana, termasuk penentuan awal Ramadan.Â
Lebih jauh lagi, di acara pertemuan komunitas sebelum Ramadan inilah mulai saling berbagi tentang banyak hal, mereka betulan ke luar sejenak dari kesibukan meniru warga sana. Selain itu, cuma di forum ini semua muslim bisa berbagi restoran halal, masjid, hingga info buka bersama. Tidak ada alasan untuk menolak ajakan buka bersama di sana.
Di samping itu, melalui komunitas kalian juga bisa tahu tentang tempat-tempat strategis untuk 'ngabuburit' selama puasa, boleh jadi beberapa dari kalian bukan penggemar berat 'ngabuburit'. Namun, kita harus sadar durasi puasa di sana cenderung dua atau tiga jam lebih lama, tanpa ikut 'ngabuburit' tidak bisa dibayangkan akan menjadi sesusah seperti apa di sana dalam menahan lapar dan dahaga.
Terlepas dari semua kalian juga butuh memahami tentang tradisi Ramadan Jepang, lakukan semua hal yang dianggap penting untuk orang Islam di sana. Tak bisa dibantah mungkin tak akan menarik perhatian orang Jepang asli, tetapi dengan menunjukkan identitas kita, boleh jadi akan mengundang muslim lain atau komunitas lain untuk masuk mengetuk kehidupan kosong kita.
Berada dalam puasa
Mulai dari salah satu hal paling menyenangkan dalam menjalankan puasa, yang tak lain mencari jajanan untuk berbuka. Meski, tak bisa dipungkiri tidak akan ada gorengan di sini, tetapi kebiasaan mencari jajanan tetap harus dijalankan, kalian cuma butuh untuk mencari pengganti sepadan untuk gorengan.
