Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Indonesia dan Parahnya Kesadaran akan Sampah Plastik

7 Februari 2019   16:14 Diperbarui: 8 Februari 2019   23:48 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah Plastik di Pantai Kuta, Bali (thelifeofjord)

Setelah itu, melakukan sosialisasi hingga melakukan pengawasan terhadap peraturan yang sudah dibuat tersebut. Pelarangan atau pengendalian terkait penggunaan plastik dibuat supaya terjadi penekanan terhadap jumlah plastik yang digunakan baik dari pelaku usaha maupun dari konsumen.

Selain membuat peraturan terkait penggunaan, regulasi sampah plastik ini, pemerintah sepertinya turut bekerja lebih intens lagi dalam pengelelolaan sampah plastik ini, baik seperti daur ulang maupun sistem bank sampah.

Pada tahun 2017 jumlah bank sampah di Indonesia terbilang sudah sangat banyak, mencapai 5224 unit yang tersebar di 34 provinsi dan 219 kabupaten di seluruh Indonesia. Namun apabila angka tersebut disandingkan dengan angka sampah plastik per tahunnya tentu sangat tidak sebanding.

Pergerakkan dari pemerintah dan keterlibatan dari masyarakat tentu sangat diperlukan untuk sebuah satu tujuan yang jelas.


Masyarakat

Sedangkan pihak yang kedua adalah masyarakat/penduduk/pelancong/wisatawan itu sendiri, yang menjadi penyebab banyaknya sampah-sampah plastik ini.

Hal ini menjadi sebuah pekerjaan sederhana yang sangat besar. Bagaimana tidak, kebiasaan menggunakan plastik dalam aktivitas sehari-hari sudah mendarah daging, sehingga dibutuhkan kesadaran dan konsistensi untuk berubah. Bukan berubah untuk tidak menggunakan plastik sama sekali melainkan tapi mengendalikan plastik dengan menggunakan plastik yang masih layak pakai dan tidak dibuang begitu saja.

Lalu masyarakat juga masih membutuhkan edukasi untuk tidak membuang sampah sembarangan terlebih di saluran air, sungai hingga laut. Menciptakan kesadaran bahwa membuang plastik yang selama ini dianggap sepele tapi malah mempunyai efek yang sangat besar tentunya membutuhkan proses yang panjang.

Dibutuhkan perubahan yang bersifat mendalam di tiap-tiap orang agar sadar akan bahaya akan sampah plastik yang selalu dianggap sebagai permasalahan biasa.

Mengingat saat ini masih banyak orang yang membuang puntung rokok dijalanan, bekas bungkus makanan atau minuman hingga permen seenaknya sendiri tentu hal ini menjadi satu hal yang membutuhkan waktu panjang, karena satu kesadaran saja tidak cukup untuk mengalahkan kebiasaan.

Kita, sebagai masyarakat dan manusia perlu menambahkan konsistensi akan kesadaran dari sampah plastik, bila tidak dimulai sejak sekarang, sebuah ancaman lingkungan yang tidak kita inginkan akan bisa terjadi. (Gigih Prayitno)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun