Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Indonesia dan Parahnya Kesadaran akan Sampah Plastik

7 Februari 2019   16:14 Diperbarui: 8 Februari 2019   23:48 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah Plastik di Pantai Kuta, Bali (thelifeofjord)

Sampah di Perut Paus (Foto: WWF)
Sampah di Perut Paus (Foto: WWF)
Pada tahun yang sama, pantai di Bali pernah mendapat kiriman sampah plastik yang menggunung, belum lagi sampah plastik yang terdapat di gunung-gunung populer di Indonesia meskipun sudah disediakan tempat pembuangan sampah namun tetap saja masih banyak orang yang tidak perduli dan tetap membuang sampah tidak pada tempatnya.

Persoalan plastik sudah menjadi masalah dengan tidak penyelesaian yang perlu dengan segera ditangani. Bagaimana tidak tahun 2018 lalu Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi penyumbang sampah plastic ke lautan terbesar ke dua di dunia.

Menurut Kompas, berdasarkan data yang diperolah dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mempunyai jumlah sampah plastik yang mengerikan. Yakni 64 juta ton per tahunnya sampah plastik terkumpul di Indonesia dan sekitar 85 ribu ton sampah plastik tersebut terbuang ke laut yang secara otomatis kehidupan laut pun semakin terancam.

Plastik sudah menjadi satu benda yang secara tidak langsung sudah menjadi kebutuhan wajib bagi banyak orang, untuk membungkus barang-barang yang kita beli di supermarket, kita membutuhkan plastik, membungkus es teh yang sering dijual di pinggir jalan kita butuh plastik.

Sampah Plastik di Ranu Kumbolo (Foto: Trashbag Community)
Sampah Plastik di Ranu Kumbolo (Foto: Trashbag Community)
Plastik ini sudah menjadi satu ketergantungan dari aktivitas masyarakat di Indonesia itu sendiri. Belum lagi, pola penggunaan plastik dan juga membuang sampah plastik juga terkesan sangat sembarangan. Bila kebiasaan ini tidak diubah tentunya hal ini akan menjadi ancaman tersendiri bagi ekosistem yang akan merusak lingkungan, keindahan hingga kehidupan semua makhluk termasuk manusia itu sendiri.

Setidaknya ada dua entitas yang perlu melakukan perombakan terkait pengendalian masalah plastik ini, dua pihak ini mau tidak mau harus turut bekerja sama, apabila perubahan hanya terjadi pada satu pihak saja, maka persoalan sampah plastik ini tidak akan bisa diselesaikan.

Bahkan, meskipun dua pihak ini sudah sama-sama sepakat untuk melakukan perbaikan dan pembenahan dari berbagai lini, hal ini juga tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dua pihak yang harus saling bekerja sama dan turun tangan secara aktif ini adalah pemerintah dan masyarakat.

Pemerintah

Pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi hingga daerah sebaiknya harus mempunyai sinergi yang baik untuk membuat peraturan terkait pelarangan penggunaan sampah plastik terutama di kawasan pariwisata, seperti pantai, gunung, dan tempat-tempat dilangsungkan acara seperti festival atau ragam kebudayaan lainnya. 

Karena pada titik-titik ini, tempat dimana banyak orang berkumpul akan mengakibatkan kemungkinan sampah plastik juga yang akan dikumpulkan.

Pemerintah harus membuat peraturan terkait dengan penggunaan plastik hingga hukuman atau denda yang dikenakan apabila melanggar peraturan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun