Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suyudono Utus Durna untuk Hasut Panglima, Hadiahnya Lebaran Kuda

8 Januari 2017   14:52 Diperbarui: 9 Januari 2017   06:38 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semula Durna ingin berkelit, tapi setelah dilihatnya Bagong kembali mendekat, akhirnya ia bercerita apa adanya. Bahwa ia diperintahkan untuk menghasut Antareja agar Amarta kacau. Antareja di hasut dengan mengatakannya lebih pantas jadi raja daripada Gatotkaca.

Kresna dan para Pandawa hanya menghela napas mendengarnya. Sejahat dan selicik apapun, Durna pernah menjadi guru Pandawa. Tak elok kalau para Pandawa menghukum atau menghakiminya, apalagi membunuhnya.

"Eyang itu pandita, mestinya membangun akhlak kawula, bukan malah menghasutnya. Sebenarnya imbalan apa yang Eyang harap dari Rayi Suyudono?"tanya Kresna.

Durna diam. Ia malu kalau ketahuan masih memimpikan kekayaan dan kenikmatan dunia. Mau berbohong sepertinya bakal ketahuan juga. Karena Kresna sedemikian sakti dan waskita.

"Halah, paling imbalannya lebaran kuda kan, Durna?" kata Bagong nyinyir.

"Lebaran kuda bagaimana, Gong? Apa untungnya bagi Durna?" Petruk penasaran. Diam-diam para Pandawa pun ikut penasaran.

"Halah, Truk. Kamu lupa? Istri Durna itu kan ….

"Gong, jangaaan, Guong…"Durna menangis..malu.

***

"Lho, Mbah.. kenapa Durna menangis dikatai lebaran kuda?" tanya si Boy.

"Ya mungkin terharu atau gimana lah. Sudah dulu ya ceritanya..!" si Mbah berkelit, menghindaribercerita aib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun