Mahasiswa Giat 10 Universitas Negeri Semarang Desa Kragilan Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo melakukan inovasi Pemberian Makanan Tambahan di Posyandu Dukuh Kragilan. Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis yang memengaruhi tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun kognitif. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) menciptakan inovasi Program Makanan Tambahan (PMT) berupa puding jagung bernutrisi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
Puding jagung dipilih sebagai PMT karena jagung merupakan sumber karbohidrat dan serat yang baik. Selain itu, jagung juga kaya akan vitamin B, zat besi, dan magnesium yang berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Mahasiswa KKN juga menambahkan susu, daun pandan, dan agar-agar untuk meningkatkan kandungan protein dan kalsium pada puding tersebut.
Program ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Ibu-ibu desa menyatakan bahwa puding jagung tidak hanya disukai oleh anak-anak, tetapi juga membantu mereka memahami pentingnya gizi untuk mencegah stunting. Warga setempat menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN karena program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
Melalui inovasi sederhana seperti puding jagung bernutrisi, mahasiswa KKN telah menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi landasan kuat dalam mengatasi permasalahan sosial, seperti stunting. Semangat gotong royong, keadilan, dan kemanusiaan yang tercermin dalam program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk terus berkontribusi demi Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI