Mohon tunggu...
Ghozi hiban
Ghozi hiban Mohon Tunggu... Lainnya - Pemuda tanggung

Beri aku pengetahuan, jangan beri aku iman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagian-bagian Hujan

30 Oktober 2020   21:47 Diperbarui: 31 Oktober 2020   02:58 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau tau,
Mengapa banyak yang sungkan pada hujan saat ia menyerang dengan barbar dan penuh ingar-bingar?
Padahal ia bisa menjelma sebagai lagu yang merdu, bisa bersandingan dengan kopi panas, atau dinikmati dengan tidur seharian sampai ia benar-benar reda; kau tau?
Ya, kau tau.

Banyak sekali dari mereka yang menjadikan hujan sebagai medan perang,
Seperti tukang becak yang lelah menunggu penumpang,
Pegawai yang terlambat ke tujuan, atau tuna wisma yang mencari emper tanpa pagar.
Entahlah, barangkali semuanya benar.
Dan begitu sebaliknya.

Tapi, kau tau satu lagi bagian yang paling menjengkelkan?
"Kenangan? Atau harapan setelah ditinggalkan?" Jawabnya dengan lugu penasaran.
Ya, harapan. Karena harapan mereka ditinggalkan,
"Karena harapan, mereka mau berjuang" ujarnya kurang senang.
Dan karena harapan pula, mereka mengalami kesedihan.

Slawi, 29 oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun