Pelaksanaan  KKN 194 berbasis SISDAMAS (Sistem Pemberdayaan Masyarakat)  memasuki  siklus keempat.  Pada siklus keempat ini, mahasiswa bersama warga fokus pada pelaksanaan program Sampah Mandiri dan pemasangan plang edukasi sampah di sejumlah titik strategis desa.Â
Program Sampah Mandiri dirancang untuk mengubah kebiasaan warga dalam mengelola sampah. Melalui pendampingan mahasiswa, masyarakat diajak memilah sampah organik dan anorganik, menyiapkan tempat sampah terpisah, hingga memanfaatkan sampah organik menjadi kompos. Langkah ini bertujuan menumbuhkan pola hidup bersih dan mandiri yang dapat berlanjut setelah program KKN berakhir.
Sebagai penguat, tim KKN memasang plang edukasi sampah berisi informasi sederhana tentang jenis-jenis sampah dan cara pemilahannya. Plang ini diharapkan memperkuat kesadaran warga terhadap pentingnya kebersihan lingkungan sekaligus menjadi panduan praktis sehari-hari.
Tahap keempat ini juga menjadi momen pemantauan dan evaluasi bersama. Mahasiswa dan warga menilai efektivitas program, mencatat kelebihan dan kekurangannya, serta menyusun rekomendasi agar pengelolaan sampah dapat berkembang menjadi gerakan berkelanjutan di tingkat desa. Evaluasi ini menegaskan bahwa perubahan perilaku masyarakat bukanlah sesuatu yang instan, melainkan hasil dari pendampingan, kesabaran, dan kerja sama yang erat antara mahasiswa dan warga.
Selain itu, melalui siklus keempat ini terbentuk pula kelompok kerja berbasis masyarakat yang bertugas menjaga keberlanjutan program. Dengan prinsip "dari, oleh, dan untuk masyarakat", kelompok kerja ini berfungsi sebagai motor penggerak, memobilisasi peran warga, membangun kesadaran kolektif, serta mendorong partisipasi dalam setiap tahapan program, mulai dari pelaksanaan hingga pemantauan dan evaluasi.
Dengan berakhirnya siklus keempat, KKN 194 SISDAMAS tidak hanya meninggalkan laporan kegiatan, tetapi juga meninggalkan jejak positif berupa kebiasaan baru dan budaya peduli lingkungan di Dusun Cisanyoh. Program Sampah Mandiri dan pemasangan plang edukasi sampah menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dan masyarakat dapat berkolaborasi membangun desa yang lebih bersih, sehat, dan mandiri. Inisiatif ini sekaligus memperkuat opini positif masyarakat tentang pengelolaan lingkungan berbasis komunitas dan menunjukkan bahwa gerakan kecil di tingkat desa dapat menjadi contoh bagi wilayah lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI