Mohon tunggu...
Ghaniyyatul Khudri
Ghaniyyatul Khudri Mohon Tunggu... -

Mahasiswa tingkat 3 FKU UNPAD

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Resensi Rantau 1 Muara

14 Juni 2013   20:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:01 2365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Rantau 1 Muara

A.Identitas Buku

Judul buku          : Rantau 1 Muara

Penulis                 : Ahmad Fuadi

Negara                 : Indonesia

Bahasa                  : Indonesia

Genre                   : Fiksi

Penerbit              : Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Tanggal terbit    : Mei 2013

Halaman              : xii, 401 halaman

Rantau satu muara adalah novel ketiga dari trilogi Negeri 5 Menara yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2013. Novel ini bercerita tentang kehidupan Alif Fikri dalam masa pencarian tempat ia berkarya, pencarian belahan jiwa dan pencarian muara dari kehidupan yang ia jalani.

B. Isi Buku

1. Sinopsis

Alif Fikri, sebagai tokoh utama dalam trilogi ini, setelah kenyang menempuh kehidupan pesantren dengan man jadda wa jada dalam ‘Negeri 5 Menara’ dan jatuh bangun selama perkuliahan dengan mantra man shabara zhafira dalam ‘Ranah 3 Warna’ sekarang mejalani antiklimaks berupa penyelesaian dari seluruh perjuangannya, peluh, air mata dan waktu-waktu yang dihabis dengan kerja keras. Berusaha mencari, bukan lagi berupa pencarian jati diri, tapi pencarian tujuan akhir. Kemana dia akan melabuhkan semua ilmu dan pengetahuan yang ia kais sampai ke negeri orang, kemana ia akan melabuhkan hatinya setelah karam, kalah cepat dari sahabatnya. Kemana dia hendak melabuhkan dirinya setelah semua yang ia inginkan berada dalam genggaman. Dengan mantra terakhir yang ia bawa dari pondok madani man saara ala darbi washala, siapa yang berjalan dijalannya akan mencapai tujuan, Alif menetapkan hatinya apabila menemukan persimpangan di jalan yang ditempuhnya mencapai tujuan.

Dalam kisah ini beberapa tokoh yang berperan penting dalam setiap fase hidup Alif adalah;

Randai, dia tetap muncul dalam kisah ini. Kedua sahabat yang bersaing makin sengit, berlomba untuk saling membuktikan diri, berlomba mencapai muara tujuan masing-masing. Dalam setiap pertemuan mereka seperti dua orang yang sedang berada dalam pacuan lari. Saling mengukur kemampuan masing-masing, saling menantang, saling mengolok, berebut untuk menjadi yang terbaik diantara mereka. Bagi Alif, Randai adalah kawan, sekaligus lawan. Keberadaan seperti pelecut tersendiri untuk terus berlari.

Pasus, manusia kurus yang ia temukan ketika masa magang menjadi kuli tinta. Teman se’doktor’ alias mondok di kantor akibat tidak adanya kosan layak yang sesuai dengan kantong mereka. Sahabat yang nyentrik, lucu, pencinta dangdut dan rock, lahir di Medan sehingga logat bataknya masih terasa dan tidak pernah ragu dengan pilihannya sebagai wartawan karena itulah jalan yang telah dipilihnya untuk mencapai tujuan.

Dinara, seperti takdir dia muncul dalam kehidupan Alif. Teman dari seorang teman yang berkarya sama dengannya. Dinara adalah sparing partner terbaik Alif selama mereka masih di ‘Derap’ Jakarta dan ‘ABN’ Washington. Perbedaan latar belakang yang sempat membuat Alif merasa kalau mereka berada dalam dua dunia yang berbeda, terbukti tidak bersalah setelah mereka terjebak dalam piket jaga malam di kantor. Alif menemukan banyak karakter yang beririsan diantara mereka, memberi kesempatan dan keberanian baginya untuk menemukan pelabuhan hatinya.

Garuda, tokoh yang muncul dalam kehidupan Alif di negeri orang. Seorang pekerja keras mencintai keju akibat dendam masa kecilnya, suka membantu, suka berbagi dan yang menjadikan dirinya sebagai kakak yang tidak pernah Alif milki. Dengan profesinya sebagai TKI dia telah melewati banyak negara dan benua, dan dengan itu pula banyak kearifan hidup. Impiannya adalah pulang kembali ke kampung halaman membayar hutang orangtuanya, membeli sawah, membangun ruko dan melamar bidadari yang telah menunggunya dikampung. Namun sebuah peristiwa menggubah jalan yang telah dia rencanakan bertahun-tahun.

Tokoh-tokoh lain dalam novel ini adalah Mas Aji dan Mas Malaka yang menjadi pembimbing hebat bagi Alif dan rekan-rekannya. Mas Nanda dan Mbak Hilda yang bersedia memberi tumpangan bagi Alif ketika dia berada di Washington DC. Ustadz 2x11 Enam Lingkung sebagai tempat Alif menanyakan pendapat dan nasehat.

Cerita ini dimulai dari Alif yang telah lulus dengan menyadang CV yang baik akibat segudang pengalaman, harus tercekik dalam jeratan krisis moneter yang melanda Indonesia . Setelah hampir berputus asa ia menemukan jalan di kantor berita impiannya, sebuah jalan yang harus ia tempuh untuk mencapai tujuan. Dunia jurnalistik mempertemukannya dengan orang-orang berpengaruh di negara ini, dibimbing oleh Mas Aji dan Mas Malaka, Alif, Pasus, Dinara dan rekan-rekan lainnya belajar dan bekerja untuk menghasilkan karya yang layak. Dengan latar belakang berupa tantangan dari sahabatnya Randai, Alif mati-matian mengejar beasiswa ke negara impiannya, Amerika. Sukses dengan beasiswa, Alif mulai mencari tujuan berlabuh hatinya, seorang yang sudah lama menghantuinya sejak pertemuan mereka yang kedua kalinya. Bersama mereka belajar saling ikhlas menerima dan memaafkan, saling menguatkan saat sebuah kejadian besar sempat merenggut semangat. Bersama mereka mendayung kano kehidupan, mencari muara yang hendak mereka labuhi.

2. Kelebihan

Kelebihan buku ini menceritakan dengan dalam makna sebuah perjalanan yang akan ditempuh setelah melepas zona nyaman mahasiswa. Disertai dengan kutipan-kutipan syair, quote, dan kalimat motivasi yang membangkitkan semangat dan bernilai moral. Serta terdapat kisah yang menjelaskan sebuah peristiwa dengan deta, sehingga membuat pembaca ikut terhanyut dalam kengerian kisah itu

3. Kelemahan

Kelemahannya yaitu, ada beberapa percakapan dalam bahasa Inggris dan bahasa daerah yang tidak disertai dengan terjemahannya dari percakapan tersebut sehingga bisa membuat pembaca tidak mengerti maksud yang disampaikan dalam percakapan itu.

D. Organisasi Buku

Novel yang  berjudul Rantau 1 Muara ini dalam penyajiannya sudah cukup baik, dapat dibaca oleh semua umur, tapi untuk mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan harapan penulis mungkin dapat lebih dirasakan oleh pembaca remaja akhir atau dewasa awal yang mulai memikirkan tujuan dari pencapaian mereka. Cerita disusun dengan runut secara kronologis, dan menjelaskan bagian akhir yang sempat disinggung sebagai penutup kisah Negeri 5 Menara

D. Bahasa Buku

Pengarang menggunakan bahasa yang mudah dipahami selain percakapan bahasa asing dan daerah tadi, sehingga secara tata bahasa mudah dimengerti maksud dari novel ini.

E. Kesimpulan

Dari novel karya Ahmad Fuadi ini sayang dapat dapat mengambil pelajaran hidup penting, pentingnya menemukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan. Sesuatu yang baik perlu kerja keras dan usaha usaha yang baik pula. Harus ada kemampuan untuk mengenali diri sendiri, tidak termakan oleh kemauan dari luar yang bisa mengacaukan tujuan sebenarnya yang ingin dicapai. Diakhir cerita Alif sempat bimbang antara memilih tawaran menggiurkan di luar negeri atau kembali ke negeri sendiri dengan nasib yang tidak jelas. Namun, pilihan yang dipilihnya menunjukkan bahwa apabila dia telah memutuskan berlabuh di muara yang tepat, selalu ada jalan.

F. Saran

Berikut beberapa saran dari saya bagi para pembaca untuk menggunakan alat bantu untuk menerjemahkan bahasa asing atau bahasa ilmiah yang tidak dimengerti untuk benar-benar memahami novel ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun