Mohon tunggu...
Ghaisyani HaibahNur
Ghaisyani HaibahNur Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa Universitas Jember

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi dan Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Probolinggo

22 September 2022   00:08 Diperbarui: 22 September 2022   00:12 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerintah juga memberikan subsidi bantuan untuk UMKM dan usaha kecil lainnya untuk membantu para pelaku ekonomi dapat terus melanjutkan usahanya. Hal itu masih belum mampu untuk menurunkan angka indeks kedalaman kemiskinan pada tahun 2020. Para penduduk yang mengalami kemiskinan tidak memiliki gaji setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Sementara bantuan dari pemerintah tidak dapat terus diberikan rutin setiap bulannya. Subsidi bantuan untuk UMKM dan usaha kecil lainnya juga belum dapat diberikan secara merata. Oleh karena itu banyak UMKM atau usaha kecil gulur tikar atau bangkrut dikarenakan pandemi ini.

Pada tahun 2021, kegiatan perekonomian mulai kembali normal. Banyak perusahaan dan tempat usaha seperti UMKM dan usaha kecil mulai kembali beraktivitas untuk mengeluarkan barang dan jasa, sehingga banyak penduduk atau masyarakat kembali mendapatkan lapangan pekerjaan. Hal itulah yang dapat menyebabkan penurunan angka indeks kedalaman kemiskinan menjadi 0,90 persen. Hal ini disebabkan oleh turunnya angka kasus penyakit Covid-19. 

Banyak masyarakat dapat kembali membuka usahanya yang sebelumnya terhenti sementara karena tingginya kasus Covid-19. Penurunan indeks kedalaman kemiskinan tahun 2021 di Kota Probolinggo cukup besar. Hal itu sangat meringankan beban pemerintah Kota Probolinggo yang awalnya sulit untuk menurunkan angka indeks kedalaman kemiskinan yang disebabkan pandemi. Penduduk miskin yang awalnya serba kekurangan mampu menutupi dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena pandemi mulai usai. Banyak penduduk miskin yang kembali membuka usahanya seperti berjualan sebagai pedagang kaki lima maupun bekerja di perusahaan seperti buruh pabrik.

Hal yang dapat kita simpulkan yaitu, hubungan antara masa pandemi atau tingginya kasus Covid-19 dengan indeks kedalaman kemiskinan suatu wilayah terutama di Kota Probolinggo sangatlah erat. Pandemi yang dapat melumpuhkan kegiatan perekonomian ini menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan suatu daerah. Meski telah ada bantuan yang diberikan, tetap sulit untuk menaikkan angka indeks kedalaman kemiskinan. Bersyukurnya saat ini pandemic Covid-19 mulai berakhir dan Kembali menghidupkan kegiatan ekonomi untuk menunjang perekonomian masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun