Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mengajar | Warga Gg. Mangga Garis Lurus | S1 Bahasa dan Sastra Indonesia | Bergiat di Kembara Rimba dan Salam Semesta

Selanjutnya

Tutup

Book

Apa yang Dapat Kita Pelajari dari Buku The Republic Karya Plato?

1 Februari 2024   14:25 Diperbarui: 1 Februari 2024   14:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Patung Plato. Sumber: Freepik.

The Republic adalah salah satu dialog terpenting dari filsuf Yunani kuno Plato, yang terkenal dengan eksposisi mendalamnya tentang keadilan politik dan etika, serta gambarannya tentang organisasi negara ideal (atau kota-negara). Buku ini ditulis sekitar abad ke-4 SM, dan berisi percakapan antara Socrates, tokoh utama dalam dialog Plato, dan berbagai tokoh lainnya, seperti Glaucon, Adeimantus, Thrasymachus, Cephalus, Polemarchus, dan lain-lain.

Dalam dialog ini, Plato berusaha menunjukkan apa itu keadilan dan mengapa itu menguntungkan bagi setiap orang untuk menjadi adil. Meskipun dialog ini dimulai dari pertanyaan "Mengapa saya harus adil?", Socrates mengusulkan bahwa penyelidikan ini dapat ditingkatkan dengan mengkaji keadilan "secara besar-besaran" dalam sebuah negara ideal. Dengan demikian, pembahasan politik dilakukan untuk membantu pembahasan etika.

Menurut Plato, negara ideal terdiri dari tiga kelas sosial utama: penguasa, penjaga (atau prajurit), dan produsen (misalnya, petani dan pengrajin). Para penguasa, yang merupakan filsuf, mengejar kebaikan seluruh negara berdasarkan pengetahuan mereka tentang bentuk Kebaikan dan bentuk Keadilan---keduanya adalah esensi abstrak, yang hanya dapat diketahui oleh akal, yang melalui hal itu hal-hal atau individu di dunia indrawi adalah, dengan berbagai derajat, baik atau adil, masing-masing.

Keadilan politik, kemudian, adalah kondisi sebuah negara di mana setiap kelas sosial menjalankan perannya dengan baik, termasuk dengan tidak mencoba menjalankan peran kelas lain. Para penguasa harus memerintah, para penjaga harus mendukung keyakinan para penguasa, dan para produsen harus membatasi diri mereka untuk menjalankan keterampilan apa pun yang alam berikan kepada mereka (bertani, pandai besi, melukis, dll).

Keadilan adalah prinsip spesialisasi: prinsip yang mengharuskan setiap orang memenuhi peran sosial yang sesuai dengan bakat alaminya dan tidak ikut campur dalam urusan lain.

Pada akhir buku, Plato mencoba menunjukkan bahwa keadilan individu mencerminkan keadilan politik. Ia mengklaim bahwa jiwa setiap individu memiliki struktur tiga bagian yang analog dengan tiga kelas masyarakat. 

Ada bagian rasional dari jiwa, yang mencari kebenaran dan kebaikan seluruh individu, bertanggung jawab atas kecenderungan filosofis kita; bagian bersemangat dari jiwa, yang menginginkan kehormatan dan nilai-nilai kompetitif, bertanggung jawab atas perasaan marah dan kemarahan kita; dan bagian nafsu dari jiwa, yang menginginkan segala macam hal, tetapi uang yang paling banyak (karena uang harus digunakan untuk memenuhi keinginan dasar lainnya).

Individu yang adil dapat didefinisikan secara analog dengan negara yang adil; ketiga bagian jiwanya mencapai hubungan kekuasaan dan pengaruh yang sesuai satu sama lain. Secara lebih sederhana: dalam individu yang adil, seluruh jiwa bertujuan untuk memenuhi keinginan bagian rasional, sama seperti dalam negara yang adil seluruh masyarakat bertujuan untuk memenuhi apa pun yang dikehendaki para penguasa.

Kekuatan

Salah satu kekuatan utama dari buku The Republic adalah kemampuannya untuk menyajikan visi komprehensif dan sistematis tentang negara dan individu ideal, yang didasarkan pada prinsip-prinsip rasional dan universal. Plato menawarkan sebuah model negara yang didirikan pada keadilan, harmoni, dan kebaikan, yang bertentangan dengan negara-negara yang ada pada zamannya, yang didominasi oleh ketidakadilan, konflik, dan kejahatan.

Plato juga menawarkan sebuah model individu yang mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan, yang didasarkan pada pengendalian diri, kebijaksanaan, dan keberanian, yang bertentangan dengan individu-individu yang hidup dalam ketidaktahuan, keserakahan, dan ketakutan. Dengan demikian, Plato memberikan sebuah gambaran yang menginspirasi dan menantang tentang kemungkinan-kemungkinan manusia, yang dapat memotivasi pembaca untuk berusaha menjadi lebih baik dan lebih bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun