Mohon tunggu...
Getha Dianari
Getha Dianari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Tunggu sesaat lagi, saya akan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Millenial Galau?

9 Februari 2019   09:05 Diperbarui: 9 Februari 2019   09:55 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: hrcubed.co.uk

Peran ini digeneralisasi sebagai eksekutif perusahaan, pemimpin organisasi, penggagas sebuah bisnis, atau wirausahawan.

2. Pengikut

Para penggerak membutuhkan pengikut-pengikut untuk mencapai tujuannya. Contoh dari pengikut adalah staf perusahaan, tapi bukan berarti selamanya staf perusahaan menjadi pengikut. Dengan proses pengembangan diri, leadership dan kreatifitas, di masa depan staf perusahaan dapat menjalankan peran sebagai penggerak.

3. Pengabdi

Penggerak dan pengikut rata-rata berorientasi pada profit, produktifitasnya dimaksudkan untuk mengejar kekayaan. Sedangkan seorang pengabdi tak selalu seperti itu. Mereka adalah orang-orang yang mendedikasikan diri pada social benefit. 

Misalnya pelayanan publik seperti pegawai negeri, perawat, dokter, tentara, polisi, atau sukarelawan. Pelayan umat seperti ulama, pendeta, dan biksu. Hingga pelayan keluarga, yakni ibu rumah tangga.

4. Pengajar

Sebesar apapun nama seseorang, pasti dibalik itu ada jasa para pengajar yang menyampaikan pembinaan dan pendidikan sepanjang perjalanan seseorang bertumbuh menjadi mapan. Pengajar seperti guru, dosen, coach atau trainer, memiliki peran istimewa dalam tatanan peradaban karena mereka membentuk karakter bangsa.

5. Pengamat

Ada orang-orang tertentu di dunia yang dianugerahi kepekaan mencermati masalah, perilaku-perilaku di sekitarnya, dan keterampilan mengolah data-data menjadi informasi, definisi, hipotesa, teori hingga penemuan-penemuan baru. Anugerah ini cenderung didapati seorang penulis, sastrawan, seniman, penjelajah, konsultan, ataupun ilmuwan.

Milenial galau karena punya banyak keinginan namun sumber daya terbatas, ya waktu, ya tenaga, ya materiil. Sehingga menelan bulat kenyataan bahwa seseorang sewajarnya menjalankan satu peran, tidak membuat dirinya puas, kemudian timbul ketidaksabaran. Kondisi ini juga dapat terjadi jika sejak awal milenial belum memahami konsekuensi dari peran yang dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun