Mohon tunggu...
Yehezkiel Allen
Yehezkiel Allen Mohon Tunggu... Universitas Diponegoro

KEKL 2020 Dips 20 IISMA Awardee 2022

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kultur Jaringan, Apa Itu?

24 Agustus 2018   14:27 Diperbarui: 24 Agustus 2018   14:47 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(islandlifemag.com)

Di zaman yang sudah modern ini kita telah sering mendengar akan kultur jaringan. Akan tetapi apakah kita benar benar mengetahui apakah itu kultur jaringan. Apakah kultur jaringan suatu cara yang  baik untuj membudidayakan tanaman. Di sini saya akan membahas apakah itu kultur jaringan, keuntungan dan kerugian, syarat syarat yang dibutuhkan untuk melakukan kultur jaringan , tahap tahap kultur jaringan dan juga contoh kasus kultur jaringan.

Kultur jaringan secara harafiah terdiri dari dua kata. Dua kata yaitu kultur yang berarti budidaya dan jaringan yang berarti susunan sel yang membentuk jaringan. Jadi Kultur jaringan bisa diartikan sebagai salah satu cara dari beberapa cara untuk membudidayakan tanaman. Kultur jaringan dilakukan untuk mendapatkan hasil tanaman yang memiliki sifat yang lebih baik daripada  tanaman induk sebelumnya.

Cara ini adalah cara yang sangat efektif untuk mendapatkan tanaman dengan jumlah yang banyak karena hanya membutuhkan jumlah waktu yang sangat sedikit. Cara ini juga membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit karena cara ini dilakukan dengan aseptik (bebas dari keberadaan mikroorganisme).

Tujuan mengapa kultur jaringan dilakukan adalah untuk mendapatkan bibit yang banyak dengan biaya yang sedikit, memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya, dan juga karena hasil yang didapat akan menjadi tahan terhadap penyakit karena sifat aseptiknya. 

Kultur jaringan dilakukan dengan cara mengiriskan sebuah seberapa bagian kecil dari tanaman lalu diletakkan dan juga dibesarkan dalam medium yang cocok dalam keadaan steril. Kultur jaringan dilakukan berdasarkan teori  sel yang dikemukakan Schleiden dimana setiap jaringan sel memiliki sifat totipotensi. Totipotensi berarti kemampuan jaringan/sel yang jika diletakkan di media  yang cocok, bisa bertumbuh menjadi satu tumbuhan sempurna.

Apakah yang diambil saat pengambilan jaringan? Ternyata yang diambil saat pemngambilan jaringan sel adalah plasma nutfah. Apa itu plasnam nutfah? Mengapa tidak jaringan yang lain saja? Plasma nutfah adalah jaringab tanaman yang membawa sifat yang akan diturunkan kepada tanaman atau planlet yang akan dihasilkan dengan kultur jaringan.

Tentu kultur jaringan ini memiliki beberapa syarat untuk menjalankannya yang pertama ualah bahwa jaringan tanaman yang diambil lebih baik diambil dari jaringan tanaman yang sedang bertumbuh. Yang kedua adalah bahwa jaringan sel tanaman yang diambil haruslah berasal dari daun, akar, mata tunas, kuncup, ujung batang, dan umbi. Yang ketiga dan yang terpinting adalah jaringan ini harus diambil dari jaringan tanaman yang masih muda.

Selain beberapa syarat itu tadi, kultur jaringan dapat dilakukan lebih efektif jika medium yang dipilih cocok dan dalam keadaan aseptik juga pengaturan udara yang baik. Selain yang disebutkan diatas yang paling penting adalah untuk memperhatikan tanaman yang akan dijadikan tanaman induk bagi yang lain. Jika tumbuhan induk memiliki virus maka virus akan terbawa dan akan merusak planlet planlet yang akan dihasilkan.

Media ini dibagi menjadi dua macam media. Media yang pertama yaitu media cair dan yang kedua adalah media cair. Media padat biasanya berbentuk seperti gel padatan sedangkan media cair adalah nutrisi yang dilarutkan atau dicampurkan ke dalam air. Contoh media yang sering dipakai adalah Murashiige dan Skoog. Media Murashiige dan skoog berbentuk seperti cairan.

Kultur jaringan memiliki beberapa keuntungan dan juga beberapa kerugian. Keuntungan yang didapat pertama dari kultur jaringan adalah dengan cara kultur jadingan, tanaman bisa didapat dengan waktu yang sangat pendek dengan sifat fisiologi dan sifat morfologi yang sama persis dengan tanaman induknya. Yang kedua adalah jumlah banyaknya kali cara ini dapat diulang adalah tidak terbatas.

Cara ini dapat diulang berkali kali pada tanaman yang sama. Jeuntungan yang ketiga adakah bahwa tanaman yang nantinya tumbuh dengan cara kultur jaringan ini tidak akan terkena hama atau penyakit. Keuntungan keempat adalah bahawa pengadaan bibit dari cara ini tidak bergantung pada musim, jadi tidak perlu menunggu musim atau waktu tertentu untuk mengambil bibit.

Salah satu kerugian yang dapat kita dapatkan dari kultur jaringan adalah jika kita salah memilih tanaman induk. Kesalahan pemilihan tanaman induk akan berakibat pada tanaman / planlet yang dihasilkan maenjadi tanaman yang jelek. Hal ini dapat terjadi dikarenakan penurunan sifat dalam proses kultur jaringan yang membuat semua sifat (termasuk yang jelek) akan diturunkan kepada planlet yang lain.

Kultur jaringan bisa dilakukan hanya kalau lingkungan sekitar juga mendukung. Salah satu aspek lingkungan sekitar adalah iklim. Tenpat atau wilayah dibagi menjadi dua yaitu tempat atau wilayah yang beriklim tropis dan tempat atau wilayah dengan iklim sub tropik. Kedua iklim ini sangatlah berbeda. Iklim tropik memiliki dua musim sedangkan iklim sub tropik memiliki empat musim. Dua musim di tenpat beriklim tropis adalah musim kemarau dan musim penghujan. Empat musim di tempat beriklim sub tropis yaitu musim dingin musim kemarau musim panas dan musim gugur.

Hal ini menyebabkan tanaman yang sebelumnya berada di iklim tertentu  lalu akan di pindah ke iklim yangvberbeda, tanaman membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Tanaman juga tidak bisa beradaptasi sendiri jadi dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan iklim yang berbeda. Adaptasi ini deberlakukan secara perlahan dari iklim sebelimnya ke iklim yang akan dituju. Adaptasi ini dilakukan dengan cara pengisolasian tanaman dari iklim sebelumnya perlahan lahan, sedikit demi sedikit diperkenalkan dengan iklim baru yang berbeda dengan iklim sebelumnya.

Banyak orang sering terbolak balik antara kultur jaringan dan rekayasa genetik. Banyak orang berpikir bahwa rekayasa genetik itu sama dengan kultur jaringan. Padahal rejayasa genetik dan kultur jaringan sangatlah berbeda. Rekayasa genetik adalah usaha untuk mengganti susunan gen tanaman supaya tanaman dapat menjadi tanaman dengan kualitas lebih baik sedangkan kultur jaringan adalah cara untuk memperbanyak tanaman tanaman yang telah dirkayasa genetik tersebut. Jadi rekayasa genetik adalah seperti designer dan kultur jaringan itu adalah seperti pabrik yang memperbanyak hasil rekayasa genetik tadi.

Dalam rekayasa genetik juga dapat kesempatan arau peluang kecil untuk menghasilkan sifat tanaman yang berbeda dari sifat tanaman induk. Di kultur jaringan, tanaman hanyalah diperbanyak jumlahnya tanpa merubah sifat apapun dari tanaman induknya.

Dalam melakukan kultur jaringan ada beberapa tahap tahap yang harus dicermati sebelum melakukan kultur jaringan. Beberapa tahapan tersebut ada sebagai berikut :

1.Pembuatan media

Pembuatan media itu adalah tahapan pertama yang sangat penting untuk dilakukan. Seperti yabg telah dikatakan tadi, pemilihan atau pembuatan media memiliki perani yang sangat penting untuk kelanjutan atau keberhasilan kultur jaringan.

2.Inisiasi

Insiasi itu adalah tahapan dimana plasma nutfah tanaman diambil atau dikorek dari tanaman. Bagian tanaman yang sering dipakai atau diambil adalah di bagian tunas tanaman.

3.Sterilisasi

Sterilisasi adalah tahapan dimana media kultur jaringan dan eksplan dibersihkan sampai benar benar bersih. Planlet akan direndam bahan bahan kimia sterlan untuk menghilangkan atau membunuh mikroba yang bisa mengganggu dan merusak hasil kultur jaringan nantinya.

4.Multiplikasi

Multiplikasi adalah tahapan dimana hasil planlet tadi telah tumbuh di perbanyak planlet tadi

Planlet yang tadi membutuhkan waktu untuk benar benar tumbuh dan mendapatkan unsur makro dan mikro juga hormon pertumbuhan.

5.Pengakaran

Pengakaran adalah tahapan dimana akar pada planlet tadi telah tumbuh dengan baik. Pertumbuhan akar ini menandakan suatu pertanda bahwa planlet benar benar tumbub dengan baik.

6.Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah tahapan dimana planlet tadi telah menjadi matang dan menjadi dewasa. Planlet yang telah dewasa lalu akan dipindahkan ke dalam pot pot kecil yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Setelah tanaman tumbuh menjadi kuat tanaman lalu dipindahkan ke tempat dimana tanaman tadi dapat terkena sinar matahari secara langsung.

Setelah mengetahui tahapan syarat dan cara melakukan kultur jaringan, kita sendiri bisa melihat akan kemajuan yang telah didapat dalam teknologi biologi atau sains. Negara negara lainpun mulai menggunakan cara inim Di masa sskarang ini negara negara yang telah maju mulai memberlakukan hal ini. Mereka mengambil plasma nutfah tanaman ednemik atau yang tidak ada di tempat atau wilayah mereka. Negara negara maju itu tadi lalu menanam plasma nutfah tadi dan membawanya ke pesawat. Akan tetapi di bandara, hasil pengambilan plasma nutfah tadi akan di sita dan diambil oleh pihak keamanan.

Dari situ aku merasa bahwa pengambilan plasma nutfah oleh negara negara yang lebih maju dari negara negara yang kurang itu asalah kegiatan yang tidak baik. Aku beropini bahwa pengambil plasma nutfah dari negara lain adalah hal yang tidak baik. Hal pertama yang membuatku tidak setuju adalah bahwa negara yang diambil tadi akan membuat negara tadi dirugikan.

Jadi misalkan saja Indonesia dan Jepang. Jepang adalah negara yang sudah maju dan Indonesia adalah negara yang sedang berkembang. Lalu jepang mengambil tanaman spesial dari Indonesia contoh tanaman jati. Jepang mengambil plasma nutfah tanaman jati lalau ditanamkan di tanah Jepang. Setelah proses adaptasi tanaman atau planlet tadi ditanamkanlah tanaman jati lalu di perbanyak di tanah Jepang. Jepang yang awalnya mengimport kayu jati lama kelamaan hanya mengambil dari perkebunan jati mereka. Jepang tidak lagi mengimport kayu jati dari Indonesia.

Lalu negara negara lain yang berada di dekat Jepang beralih mengimport kayu jati dari Jepang daripada dari Indonesia karena biaya transport yang lebih murah. Indonesia lalu tidak bisa berkembang karena sumber ekonomi Indonesia ditutup oleh Jepang.

Jadi memang negara Indonesia memiliki banyaj sekali macam macam tanaman yang hanya berada di Indonesia. Memang Indonesia belumlah sangat maju tetapi tetaplah menurutku tanaman asli atau endemik di wilayah ini haruslah tetap berada di Indonesia. Menurutku Indonesialah yang harus maju karena Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

Indonesia seharusnya menggunakan cara kultur jaringan ini karena Indonesia memiliki berbagai macam tanaman dengan kualitas yang sangat baik jadi seharusnya Indonesia sudah menjadi negara yang maju . Akan tetapi hanya yang kurang adalah teknologi sehingga Indonesia dimanfaatkan oleh negara lain.

Jadi pada dasarnya Indonesia dapat memanfaatkan cara kultur jaringan ini. Cara kultur jaringan ini diberlakukan di dalam Indonesia untuk memperbanyak tanaman tertentu supaya terjadi pembudidayaan tanaman. Hal ini dapat dilakukan supaya anak dan cucu atau generasi selanjutnay dapat menikmati dan melihat tanaman yang di pertahankan dan dibudidayakan.

Sumber sumber referensi :

https://www.pintarbiologi.com

http://www.modulbiologi.com

https://masfikr.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun