Terakhir, jika Anda dapat menyampaikan pesan langsung kepada para pelaksana di lapangan---kontraktor, konsultan, hingga pengawas---apa yang ingin Anda sampaikan?
IMH:
Saya hanya ingin mengingatkan: revitalisasi sekolah bukan proyek beton, melainkan proyek peradaban. Anak-anak Aceh akan belajar di dalam bangunan yang Anda cor hari ini.
Kalau tiang Anda bengkok, maka masa depan mereka ikut bengkok.
Maka, lakukan pekerjaan ini bukan sekadar mengejar waktu, tetapi menegakkan mutu.
Dan bagi pemerintah, jika ingin memastikan revitalisasi sekolah di Aceh tidak lagi mangkrak, pastikan setiap tahapnya berbasis ilmu, data, dan tanggung jawab profesional.
Bukan hanya selesai dibangun, tetapi juga bertahan, aman, dan membanggakan.
Itulah makna sejati dari pembangunan yang berkelanjutan.
Agus:
Sebuah pesan yang menggugah. Terima kasih, Semoga arahan teknis dan semangat profesionalisme yang Anda tekankan benar-benar menjadi napas baru bagi pembangunan pendidikan di Aceh (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI