Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau dan Kota Lama

5 September 2022   08:41 Diperbarui: 5 September 2022   08:51 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pelukan dan kepala yang kau sandarkan dibahuku.

Menuju Kota Lama dan perjalanan yang cukup lama.

Semakin lama pula aku dihangatkan pelukanmu.

.

Kota Lama yang tua.

Belanda di sana, Belanda di sini dalam bentuk yang kokoh.

Lalu ada wanitaku, penghuni asli kota ini.

Wanita yang ayu khas Melayu.

Kota Lama yang tua, dengan aksen modern dibeberapa sisi.

Kafe-kafe kekinian tersebar dengan harganya yang mahal.

Lalu ada wanitaku, yang tumbuh di kota ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun