Mohon tunggu...
Gema Mahardhika
Gema Mahardhika Mohon Tunggu... -

Hanya seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simpang-simpang Jalan

22 Oktober 2018   17:09 Diperbarui: 22 Oktober 2018   17:11 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

/1/

simpang-simpang jalan
serupa patahan
yang siap bergeser dan bergetar
meluapkan kesibukan
ke pusat batas

/2/

tentu saja---banyak yang terbelah
karena simpang

pejalan kaki yang menyebrang
pengendara motor dan mobil
yang menganggap lampu merah
berarti boleh jalan
pedagang bakso bernasib malang
setelah ditabrak tronton
keinginan polisi muda
untuk segera pulang ke rumah
karena letih mengatur
ramainya sebuah simpang

persimpangan menyambut siapapun yang lewat:
perginya anak-anak ke tempat les
pulangnya ibu-ibu dari arisan
atau singgahnya burung-burung
di tiang-tiang listrik

siapa yang tidak ingin terlihat gagah dan anggun
setelah berhasil melintasi simpang jalan
di hadapan pengendara dan pengembara?

dan lihatlah lampu-lampu warna-warni itu
bergiliran memerintahkan
siapa saja yang hendak berhenti
berhati-hati, atau terus jalan
kemudian berhati-hati lagi
pada akhirnya berhenti: disimpang jalan

/3/

permulaan akan sia-sia tanpa garis awal
di persimpangan, ketika lampu kuning tidak lama lagi akan berubah menjadi lampu hijau

dibawahnya: buruh kotor dan saudagar suci
bersatu pada perintah yang sama: traffic light

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun