Sebenarnya Baron tau, anak-anak Pejabat yang ikut Sunat Massal tak lain hanya untuk melengkapi kekurangan anak dari kampungnya, kurang 49 dari 50 yang diminta.
Sebelum menyampaikan sambutan sebagai pembukaan untuk acara besok harinya, Bupati melirik-lirik ke deretan kursi paling depan, mencari seseorang. Ketemu. Seorang Perempuan mengangguk pada Bupati setelah melihat Usin ada di situ. Bupati memulai pidatonya. Selain mengumumkan bahwa peserta Sunnat Massal sesuai target, 50 anak setiap Kampungnya, omongan yang lainnya kata orang-orang tak ubahnya sebuah Kampanye.
Nun di kejauhan, seorang lelaki yang berpendidikan tinggi keselak di meja makan. Setelah membaca sebuah pesan tiba-tiba tak bernafsu sarapan dengan perut yang masih lapar. Pesan yang dikirim mata-mata dari Pendopo Bupati, meskipun hanya berisi singkat: Benar Pak. Setiap Kampung 50 anak.
Rasa menyesal datang lebih awal, karena telah memensiunkan diri lebih awal dari ketua wakil rakyat demi melawan petahana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI