Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memburu Keindahan dan Ketenangan

10 Juli 2016   19:14 Diperbarui: 10 Juli 2016   19:18 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini lukisan itu begitu indah terlihat

Terpancar indah nan menenangkan, hampir memenuhi langit bagian barat

Warna kemasannya begitu bersih nan mengkilat

Siapapun yang memandang, pasti terpikat

Lukisan yang maha itu, begitu memanjakan mata

Memanjakan setiap wali mata, yang merindukan manja


Sehingga terpana, terpesona akannya

Maha memang, setiap titik, sudut, ruang, bidang indah yang tertata

Keindahannya menjadi penawar, untuk jiwa yang akut dalam murung

Pada sore hari, sesiapa yang murung pasti membenci kedatangan mendung

Baginya mendung akan membendung penawar yang mendukung

Jika itu terjadi hanya bisa meratapi dan termenung

Selalu dan seperti biasanya, lukisan ini tepat waktu dipajang

Dipampang tidak pernah terlambat, begitu pula ketika dicabut, disiplin amat

Aku sebagai perindu, berharap dipamer lebih awal dan dicabut lebih lambat

Tapi lukisan itu tidak bisa ingkar janji, seakan patuh pada titah

Jiwaku haus akan keindahannya

Merindu dan selalu menunggu kedataangannya

Jiwaku haus akan ketenangannya

Merindu dan selalu menunggu kedatangannya

Aku yang haus akan indah dan tenang

Tidak bisa hanya berpaku pada sumber yang bersifat sementara

Berharap, dahaga yang kurasa lenyap selamanya

Aku tidak ingin menjadi budak lukisan sementara itu

Mencari indah dan tenang yang kekal, inginku

Aku memulai mencari pelukis lukisan itu

Berharap nantinya, secercah indah dan segumpal tenang terbagi untukku

Dan terpatri utuh dikalbuku, sehingga tidak selalu merindu

Saya meyakini, pelukis itu memiliki indah dan tenang

Sehingga dia mampu membaginya melalui lukisan yang dipajang

Sama halnya dengan semua lukisan yang agung

Pasti dibelakangnya terdapat seniman yang ulung

Allahuakbar Allaaahuakbar......Suara itu, ya suara itu

selalu terdengar berbarengan dengan lenyapnya sumber indah dan tenang itu

seakan keindahan dan ketenangan tetelan olehnya

aku akan berusaha memulai pencarianku melalui suara itu

Gayo Lues, suatu senja 2016, bukan tadi. tadi mah mendung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun