Hari ini lukisan itu begitu indah terlihat
Terpancar indah nan menenangkan, hampir memenuhi langit bagian barat
Warna kemasannya begitu bersih nan mengkilat
Siapapun yang memandang, pasti terpikat
Lukisan yang maha itu, begitu memanjakan mata
Memanjakan setiap wali mata, yang merindukan manja
Sehingga terpana, terpesona akannya
Maha memang, setiap titik, sudut, ruang, bidang indah yang tertata
Keindahannya menjadi penawar, untuk jiwa yang akut dalam murung
Pada sore hari, sesiapa yang murung pasti membenci kedatangan mendung
Baginya mendung akan membendung penawar yang mendukung
Jika itu terjadi hanya bisa meratapi dan termenung
Selalu dan seperti biasanya, lukisan ini tepat waktu dipajang
Dipampang tidak pernah terlambat, begitu pula ketika dicabut, disiplin amat
Aku sebagai perindu, berharap dipamer lebih awal dan dicabut lebih lambat
Tapi lukisan itu tidak bisa ingkar janji, seakan patuh pada titah
Jiwaku haus akan keindahannya
Merindu dan selalu menunggu kedataangannya
Jiwaku haus akan ketenangannya
Merindu dan selalu menunggu kedatangannya
Aku yang haus akan indah dan tenang
Tidak bisa hanya berpaku pada sumber yang bersifat sementara
Berharap, dahaga yang kurasa lenyap selamanya
Aku tidak ingin menjadi budak lukisan sementara itu
Mencari indah dan tenang yang kekal, inginku
Aku memulai mencari pelukis lukisan itu
Berharap nantinya, secercah indah dan segumpal tenang terbagi untukku
Dan terpatri utuh dikalbuku, sehingga tidak selalu merindu
Saya meyakini, pelukis itu memiliki indah dan tenang
Sehingga dia mampu membaginya melalui lukisan yang dipajang
Sama halnya dengan semua lukisan yang agung
Pasti dibelakangnya terdapat seniman yang ulung
Allahuakbar Allaaahuakbar......Suara itu, ya suara itu
selalu terdengar berbarengan dengan lenyapnya sumber indah dan tenang itu
seakan keindahan dan ketenangan tetelan olehnya
aku akan berusaha memulai pencarianku melalui suara itu
Gayo Lues, suatu senja 2016, bukan tadi. tadi mah mendung.