Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Gatot Swandito

AKUN KOMPASIANA PALING ANEH Beberapa bulan yang lalu ada teman FB yang tanya, kenapa akun saya belum terverifikasi padahal sudah 1500 artikel lebih Saya jawab sudah sejak lama.Cuma oleh admin dicabut gegara 1 artikel yang dituduh copas. Padahal yang dicopas pasal artikel itu kutipan dan pasal yang tidak mungkin ngarang Jadi biarpun sudah jutaan artikel kalau ada 1 artikel yang dituduh langgar aturan, label verifikasi dicabut admin Tidak ada bedanya dengan yang baru posting 1 artikel Itu jawaban saya Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jadikan Waktu Kunjungan SBY Sebagai Patokan, Metro TV Lebay

1 Februari 2014   22:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:15 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sore tadi pemirsa Metro TV menyaksikan bencana erupsi Gunung Sinabung. Bencana alam yang ditayangkan dalam program Breaking News tersebut menarik untuk ditonton. Pemirsa diperlihatkan peristiwa saat awan panas dan debu panas memapar desa terdekat. Posisi reporter Metro Tv yang berada di wilayah bencana seolah membawa penonton menyaksikan dari dekat peristiwa tersebut.

Sayangnya siaran ciamik ini ternodai oleh narasi berita yang sangat mengganggu. Berulag kali Andini Effendi di studio dan Robert Harianto di lapangan menggunakan “pasca kunjungan SBY” sebagai patokan waktu. Disampaikan keduanya letusan tersebut terparah pasca kunjungan SBY seminggu lalu. Dengan menggunakan kunjungan SBY sebagai patokan secara tidak langsung Metro mengaitkan letusan hebat Sinabung dengan kunjungan SBY. Dengan kata lain bila SBY tidak berkunjung, Sinabung tidak meletus hebat.

Kenapa waktu kunjungan SBY yang dijadikan patokan? Tidak adakah acuan lainnya yang lebih baik? Misalnya sejak letusan tanggal sekian atau sejak sekian bulan terakhir, atau selama tahun 2014. Kenapa tidak dinarasikan saja letusan terhebat itu terjadi setelah Partai NasDem menolak pemerintah mendanai saksi parpol. Atau, pasca Surya Paloh mondar-mandir di TV lewat iklan NasDem yang diiringi lagu “Kulihat Ibu Pertiwi”?

Banyak orang tahu bila Metro TV milik Surya Paloh yang juga Ketua Umum Nasdem Maka Kesan yang didapat dengan penggunaan “pasca kunjungan SBY” adalah pemenfaatan bencana alam untuk menyerang lawan politik. Parahnya lagi, belum lama ini Metro TV membahas soal pencitraan politisi di tengah bencana alam. Kalau pencitraan ditengah bencana saja dinilai buruk, apalagi menyerang lawan politik dengan memanfaatkan bencana alam.

Kalau Metro ingin menyentil SBY, masih banyak isu yang bisa ditembakan. Salah satunya berkaitan dengan penangkapan Anggoro Widjojo. Kasus Anggoro pasti terkait denga rekaman percakapan antara Anggodo dan Ong Yuliana Gunawan. Dan, dari percakapan tersebut Ong mendapat informasi tentang dukungan SBY terhadap Ritongga. Dengan demikian posisi Ong ini mirip dengan sosok Bunda Putri. Sosok Ong ini bila dihembuskan pasti sama menariknya dengan isu Bunda Putri.

Mungkin Metro harus membaca link ini sebagai rujukan


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun