Belum terdengarnya niat Demokrat tersebut semakin menguatkan sinyal bila SBY sesungguhnya tidak menginginkan putra sulungnya untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Terima kasih atas publikasi gratis & "meriah" bagi Partai kami akhir-akhir ini. Segala fitnah & hoaks yg dilancarkan makin meningkatkan simpati & empati publik thd perjuangan Partai Demokrat & AHY.
Posisi kami jelas, Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat. https://t.co/CatNe2TJnS--- Ossy Dermawan (@OssyDermawan) February 18, 2021
Sikap SBY terhadap pencapresan AHY ini sangat logis mengingat pangkat terakhir AHY hanya sampai mayor, pengalaman politik AHY yang minim, raihan Demokrat pada Pileg 2019 yang hanya 7,77 persen suara, konflik internal yang membuat kesolidan kader Demokrat berkurang, dan masih banyak lainnya.
SBY sebagai ayah dari AHY memang sangat tidak mungkin bersikap terbuka. Namun, melihat dua sikap SBY, mengangkat AHY sebagai Ketua Kosgama dan belum mendorong judicial review terkait PT, seharusnya sudah bisa dibaca sebagai sinyal kuat bahwa SBY tidak menyetujui pencapresan AHY/
Sayangnya, sinyal kuat yang dipancarkan SBY tersebut tidak ditangkap oleh kader-kader Demokrat, termasuk elit-elitnya. Padahal, sikap SBY yang diam-diam ogah capreskan AHY itu bisa dijadikan "infrastruktur" bagi kader-kader Demokrat untuk mawas diri.
Benarkah Kudeta Militer Sempat Ancam SBY?
Soal AHY: Intel Australia sudah Endus Ambisi Ani Yudhoyono Sejak 2009
Deja Vu 2013: Stategi SBY Odal-adul SMS untuk Marzuki Alie