Bulak Rantai: Dokumen Maya yang Banyak Memakan Korban
Di tengah era milenial seperti sekarang ini, hoax merupakan salah satu virus yang yang memviral lewat dunia maya. Celakanya lagi, kecepatan penyebaran dari virus maya ini sulit dikejar oleh penangkalnya.
Penyakit yang ditimbulkan oleh virus hoax ini pun tidak tanggung-tanggung dampaknya. Virus maya ini mampu menggerogoti ketahanan nasional yang membuat sebuah bangsa menjadi rapuh, termasuk Indonesia.
Sebelum media sosial digunakan -Friendster yang digelari sebagai moyang dari media sosial baru beroperasi pada 2002-, informasi menyebar luas lewat mailing list atau yang banyak disebut dengan milis.
Sekitar tahun 2000, sejumlah pengguna milis menerima informasi yang kemudian dikenal sebagai Dokumen Bulak Rantai. Saat dokumen itu menyebar, pengguna internet masih sulit mencari validitasnya. Â
Mirip dengan yang terjadi pada saat ini, informasi yang awalnya hanya beredar lewat milis kemudian menjadi isu nasional setelah diberitakan oleh sejumlah media arus utama.
Sampai saat ini, keabsahan dari Dokumen Bulak Rantai belum pernah diselidiki. Namun demikian, dokumen tersebut telah memakan korban sejumlah tokoh nasional (Baca di KOMPAS.COM). Tidak hanya itu, dokumen yag tidak jelas validitasnya itu telah berhasil mengubah perjalanan bangsa ini.
Sebuah isu memang tidak harus memiliki nilai kebenaran untuk dapat dipercaya. Sebuah isu hanya membutuhkan alur logika yang sulit untuk dipatahkan. Bahkan, dengan hanya mengulanginya secara terus-menerus, sebuah kebohongan dapat diterima sebagai sebuah kebenaran.
Jika mengacu pada tersebarnya Dokumen Bulak Rantai, bisa dibilang internet sudah menjadi media penyebar isu sejak era milis. Sejak saat itu berbagai modus penyebaran isu lewat berkembang.
Â
Karena Bad News Lebih Menarik Ketimbang Good News