"Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya."
Lalu dipetik dari laman yang sama, surat lainnya yang mengutamakan sabar adalah surat An-Nahl (QS 16:126) dengan terjemahan sebagai berikut:
"Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar."
Warganet muslim yang memahami ayat dan hadist tersebut pasti akan berpikir dua kali sebelum meluapkan emosinya di medsos. Marah dan jengkel memang manusiawi, akan tetapi berpikir sebelum bertindak itu jauh lebih baik. Â
Waspada dengan kabar dusta dan gosip
Karena medsos bersifat terbuka, maka segala konten atau informasi masuk di gawai kita. Termasuk mungkin kabar dusta alias hoax.
Mungkin kita pernah memercayai dan meyakini sebuah informasi yang sebenarnya adalah hoax, lalu meneruskannya ke grup medsos lainnya. Dari situ, kabar tersebut pun diteruskan lagi grup medsos lainnya hingga akhirnya viral.
Seperti yang terjadi beberapa minggu lalu, sebuah foto jasad seorang anak yang dinarasikan sebagai korban penculikan dimana semua organ dalamnya hilang. Foto itu juga memuat informasi bahwa sang anak merupakan warga kota Depok, Jawa Barat.
Kabar viral itu sukses membuat resah warga. Isu tentang adanya sindikat jual-beli organ manusia di balik penculikan anak turut memperkeruh suasana.
Setelah viral, pihak Kominfo memberikan pernyataan bahwa foto itu adalah hoax. Foto hoax yang sama ternyata juga pernah beredar di tahun 2018 lalu. (sumber: Kominfo RI)
Muslim yang paham dengan fenomena tersebut akan berpikir masak-masak sebelum membagikan sebuah konten. Dipetik dari laman NU.or.id, ada sebuah firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 6 (QS 49:6) yang terjemahannya sebagai berikut: