Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah mengumumkan nama-nama menteri pada 23 Oktober 2019 lalu. Kabinet Indonesia Maju, demikian nama kabinet terbaru yang akan bekerja mulai tahun 2019 hingga 2024 nanti.
Kabinet bertaburan nama baru tetapi juga ada sejumlah nama lama. Dari sisi masyarakat, ada yang sepakat, tetapi ada juga yang mencerca. Lumrah, tidak setiap keputusan menyenangkan semua pihak. Tetapi pemilihan nama-nama tersebut pasti telah melalui pertimbangan yang sangat matang dan tidak gegabah.
Track record atau rekam jejak para menteri yang diangkat juga pasti menjadi salah satu pertimbangan dalam penetapan menteri. Yang pasti, para menteri akan bekerja sama secara dekat dengan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam satu visi dan misi yang sama.
Para menteri adalah sosok yang cerdas dan pintar sudah pasti. Mereka adalah figur terbaik yang tidak hanya ahli dalam bidang mereka, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan punya cita-cita membuat Indonesia menjadi lebih baik.
Tahukah Anda, bahwa beberapa nama menteri kita ada yang punya keahlian menulis yang baik. Ada yang pernah menulis artikel, buku atau menjadi editor. Meski tenggelam dalam kesibukan sehari-hari, beberapa menteri kita mampu mensiasati waktu untuk menuangkan gagasannya serta membagikan pengetahuannya dalam karya tulis terutama buku.
Tulisan mereka pada umumnya membahas tentang, kita sebuat saja dengan pengetahuan umum. Membahas tentang dinamika Indonesia, baik dalam hal ideologi politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan (ipoleksosbudhankam).
Buku karya para menteri ini tidak hanya mengupas tajam suatu hal, memberikan pencerahan yang terang benderang, tetapi juga memberikan solusi terhadap suatu problema ataupun fenomena. Ada yang pernah menulis satu buku, dua buku , bahkan ada yang sampai menulis 21 judul buku.
Tulisan ini menginformasikan beberapa judul buku yang pernah ditulis oleh para menteri. Kadang disertai karya tulis lainnya. Buku yang ditulis oleh orang lain tentang biografi atau sepak terjang sang menteri tidak termasuk di sini. Namun apabila suatu buku adalah sebuah otobiografi, maka nama sang menteri akan masuk dalam daftar ini karena pasti ditulis sendiri oleh sang menteri.
Metode penelusuran karya tulis para menteri adalah pertama, menggunakan Google Books, peramban dari Google khusus untuk menelusur karya buku. Kedua, menggunakan laman Amazon, khususnya untuk karya buku dari para menteri yang diedarkan secara internasional.
Ketiga, menggunakan laman WorldCat dan Library of Congress, sebuah laman database yang cukup lengkap mandaftar karya tulis dari seluruh dunia. Library of Congress sendiri merupakan perpustakaan fisik yang menghimpun pustaka dari berbagai belahan dunia. Koleksi pustakanya mencapai 168 juta item dalam 470 bahasa dari seluruh dunia.
