Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kolaborasi, Kunci Ekosistem Dirgantara Indonesia "Terbang Lebih Tinggi" (2)

21 Desember 2022   06:50 Diperbarui: 21 Desember 2022   15:52 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakar Financing yang juga Managing Partner Pembiayaan Kreatif, dan CEO Manulife, Eko Putro Adijayanto. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)

Di akhir paparannya, Samudra menyampaikan sejumlah saran untuk pengembangan ekosistem industri kedirgantaraan nasional.

Dalam rangka membangun “jembatan udara” diperlukan menyatukan kebijakan dari semua departemen yang terkait menjadi terintegrasikan, mudah dilaksanakan (workable) mendukung kepentingan ekosistem industri penerbangan dan yang memprioritaskan produk N219 sebagai produk unggulan sehingga multiplier effect-nya akan terjadi.

Executive Advisor PTDI dan Bappenas, Samudra Sukardi. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)
Executive Advisor PTDI dan Bappenas, Samudra Sukardi. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)

Diharapkan dalam kebijakan tersebut terdapat poin-poin yang mendukung industri penerbangan secara terang benderang, yaitu: Memberi kemudahan terhadap akses finansial secara bisnis oriented; Memulihkan kemampuan pendanaan (start-up capital) demi menangkap opportunity kebutuhan daerah; dan, Mendorong potensial market yang ada (kebutuhan daerah, pertahanan, Bakamla, Pertanian dan Pariwisata) menjadi pemesanan (order) yang nyata (aircraft project yang sustainable).

Poin lain yang mendukung adalah, Kebijakan yang mempermudah (fleksibel) terhadap syarat-syarat (prosedur) transasksi pembelian pesawat dari keringanan pajak mewah bagi pembelian pesawat udara (produk lokal); lalu, Menguatkan peta jalan pengembangan industri dirgantara Indonesia yang telah dibuat menjadi suatu referensi yang baku dan terus terupdate dan dapat mudah diikuti oleh seluruh stakeholders.

Semua Sepakat Hadirkan Leasing Company 

Di lain pihak, pakar Financing yang juga Managing Partner Pembiayaan Kreatif, dan CEO Manulife, Eko Putro Adijayanto memaparkan seluk-beluk pendanaan terkait pengembangan industri kedirgantaraan.

Mengawali paparannya, Eko menjelaskan “The Role of Indonesia Aerospace Industry”. Menurutnya, elemen yang penting dalam industri dirgantara diantaranya adalah komitmen dari pemerintah. Komitmen Pemerintah sudah terbukti melalui peluncuran Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045. “Tinggal bagaimana kita menjalankan, tidak lagi berwacana tapi kita menjalankan,” tukasnya.

Pakar Financing yang juga Managing Partner Pembiayaan Kreatif, dan CEO Manulife, Eko Putro Adijayanto. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)
Pakar Financing yang juga Managing Partner Pembiayaan Kreatif, dan CEO Manulife, Eko Putro Adijayanto. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)

Dikatakan Eko, spektrum financing itu banyak sekali. Ada yang berbasis APBN dan non-APBN. Tapi semua itu sebenarnya tetaplah, Sky is the Limit.

“Saya mengikuti B20. Momentumnya luar biasa karena Indonesia mendadak dibicarakan dunia global, termasuk yang dimuat “The Economist”. Di situ dibahas Indonesia sebagai salah satu emerging market yang sempat dilupakan, tapi sekarang sudah menjadi kekuatan terutama dengan menjadi tuan rumah dan Presidensi G20. Tetapi tidak hanya menjadi rumah, ada beberapa hal yang dilihat akan menjadi sesuatu yang luar biasa, yaitu industrialisasi di Indonesia bangkit kembali,” tuturnya.

Selanjutnya, Eko membahas “Government Support in Aerospace Industry”. Ia menyebut, seharusnya dukungan pemerintah bisa lebih dari pada yang saat ini berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun