Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RINDU] Pak Erte, Surprised Birthday

7 September 2016   00:32 Diperbarui: 7 September 2016   00:53 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: digaleri.com

"Terus kapan pohon jambu itu ditanem?" Tanya istrinya lagi.

"Nah, itu yang gue kagak inget, Saideh...!" Jawab Pak Erte, sambil melirik ke arah buluk yang sedang menggondol paha ayam goreng.

"Saideh, itu yang dipegang sama si Buluk, ayam goreng yah?" Tanya Pak Erte pada istrinya.

"Iya..."

"Ngomong-ngomong, ayam siapa yang digoreng?" Nada suara Pak Erte mulai terdengar khawatir.

"Ayam Abang..."


"Jadi, ayam-ayam kesayangan gue yang elu potong buat ngempanin mereka"

Empok Saidah mengangguk, dan mulai ketar ketir. Sebagai seorang istri, yang telah mendampingi suaminya selama hampir dua puluh tahun.  Empok Saidah mengerti betul watak suaminya luar dan dalem. Empok Saidah juga tahu betapa sayangnya Pak Erte terhadap ayam-ayam peliharaannya.

Saking sayangnya Pak Erte terhadap ayam-ayam tersebut. Dirinya terkadang merasa cemburu. Karena menurut empok Saidah. Perhatian Pak Erte terhadap peliharaannya, melebihi perhatiannya terhadap dirinya, serta si Entong anak semata wayangnya. Bayangin, setiap hari ayam-ayam tersebut dielus dan dimandiin oleh suaminya.

Padahal sebagai seorang istri, empok Saidah juga kepingin diperlakukan romantis. Enggak perlu sampe romantis abis, sih. Romantis yang masih disisain dikit juga nggak pa-pa. Empok Saideh juga enggak menuntut sampe di mandiin segala. Kan empok Saidah udah gede, gembrot malah. Hihihi....

"Abang, ma'apin aye yah. Udeh motongin ayam nggak pake ngomong dulu ama Abang" Empok Saidah menggamit tangan Pak Erte, yang mukanya udah terlihat angker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun