Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RINDU] Pak Erte, Surprised Birthday

7 September 2016   00:32 Diperbarui: 7 September 2016   00:53 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: digaleri.com

Ternyata Pak Erte lagi melingker di kamarnya. Tidurnya pules seperti orok. Karena selesai Sholat Subuh tadi, Mpok Saidah sengaja mencampur kopi Pak Erte dengan obat tidur.

Alhasil setelah beberapa menit meminum kopinya. Pak Erte mengalami relaksasi otot, pusing, serta sakit kepala. Respon psikomotor-nya jadi lambat. Hingga Pak Erte mengalami kesulitan berbicara atau bergerak. Makanya sekarang Pak Erte jadi pules dan tidak tahu apa yang sekarang terjadi.Tega, yah! Hehehe....

Tapi Mpok Saidah nggak berniat jahat kok. Semua ini dilakukan demi kesuksesan acara. Karena untuk mencapai sebuah kesuksesan. Dibutuhkan perjuangan, serta pengorbanan. Meski yang menjadi korban dicekokin obat tidur adalah Pak Erte.

Hadirin. Eh, pembaca yang baik hati. Sekaranglah saatnya membangunkan Pak Erte. Mpok Saidah diikuti anaknya, serta beberapa penghuni kontrakkan beramai-ramai memasuki kamar. Secara serentak mereka meniup terompet 'tahun baru', yang bunyinya bervariasi.

Praaat! Preeet! Prooot! Teeet..tooot!

Tapi Pak Erte tetap saja pules. Sama sekali nggak ngaruh oleh suara berisik terompet yang ditiup. Padahal mereka sudah meniup  sambil menarik nafas sepanjang-panjangnya.

Pipi Buluk yang tirus berubah jadi tembem. Sedangkan pipi Mpok Saidah yang dasarnya udah tembem, semakin terlihat kayak apem. Mpok Mumun malah sampe ngap-ngapan, karena asmanya jadi kambuh. Bang Toyib pun nggak mau kalah, ikut ngap-ngapan featuring empok Mumun.

Akhirnya, biar yang niup terompet nggak pada semaput. Diputuskan untuk mengguyur Pak Erte pake air sumur  pompa (yang mesti digeol dulu, baru airnya muncrat) Mereka pun secara bergotong royong mengangkat tubuh Jawara Pinggir Kali tersebut ke pekarangan kontrakkan. Lalu mendudukkannya di sebuah kursi. Mpok Saidah langsung mengguyurkan air yang sudah disiapkan

Satu, dua, tigaaaa...Byuuuur!

Meski Pak Erte jadi basah kuyup, tapi usaha tersebut berhasil. Pak Erte sontak berdiri sambil gelagapan. Melihat hal tersebut, orang-orang yang sudah sejak tadi berkumpul langsung berteriak;

"Selamaaaat Ulaang Tahuuuun, Pak Erteeee...!!!" Kata mereka serempak, sambil meniup terompet dan menyanyikan lagu Happy Birthday.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun