Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Miniatur Prambanan dan Borobodur Di Mini Mundus, Jerman!

9 September 2011   12:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:06 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kaki kami berempat menapaki pintu gerbang Spieleland. Kassa 5 menjadi tujuan suami saya untuk segera membeli tiket masuk. Spieleland saja seharga 94,00 € atau Mini Mundus saja dipatok 25 Euro. Kami sekeluarga diberi diskon sebanyak 20% karena memilih mengunjungi keduanya, yakni 75,20 Euro.

Speileland freizeitpark di Ravensburg negeri Jerman adalah sebuah taman bermain yang diperuntukkan untuk semua usia. Tak ada batasan umur atau jenis kelamin, hanya variasi harga sajalah yang membedakannya, misalnya; sendirian, bersama grup, sekeluarga, orang cacat atau harga anak sekolahan.

  [caption id="attachment_133872" align="alignleft" width="300" caption="Banteng elektro"][/caption]

Begitu lunas, kami menuju Schwäbische Eisenbahn (red: kereta api bangsa Schwaben). Anak-anak girang menduduki kursi warna-warninya. Sebagai orang tua, kami bisa juga happy. Anak-anak duduk di depan stand red bull. Dengan lepas satu tangan, saya diguncang habis oleh banteng elektronik yang diatur oleh teknisi diseberang sana. Gelak tawa saya membuat arena menjadi riuh. Urutan berikutnya, suami saya terpental setelah digertak gempa yang mungkin setara 9 SR itu.

Sebuah pengaman, lantai empuk dari karet tidak membuat orang babak bunyak (red: babak belur).

 

 

Dalam Zauberschule (red: tenda sekolah sulap) kami mencoba meniti sebuah tali di arena dan memainkan piring plastik dengan satu tongkat. Acara sulap dimulai menghentikan kami untuk segera menikmati daya magis.

Sebuah keju bolong raksasa menjadi papan panjat kami. Si Maxmäuseschreck ini menjadi tantangan yang menarik bagi anak-anak. Selanjutnya menumpang kapal sembari melihat berbagai atraksi tikus raksasa berbaju warna-warni yang bergerak-gerak diatas air.

Berikutnya kami menaiki menara yang berputar-putar pelan tapi pasti dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah. Pemandangan Spieleland dari atas menata hati penumpang yang duduk melingkar di sudut bangku yang bersandar pada dinding yang ada. Seorang penjaga didepan tombol pengendali yang berhadapan dengan sebuah pintu, nampak mengamati para penumpang yang diharuskan duduk tanpa pengaman.

Di Freilightbühne, kami bermain bubble. Gelembung-gelembung besar dari cairan sabun itu dihasilkan dari sebuah alat yang lumayan berukuran raksasa. Stand ini menggantungkan sebuah papan „keine Alterbeschränkung (red: untuk semua umur).

[caption id="attachment_133874" align="alignright" width="300" caption="Rafting_Ganadok."][/caption]

Actioncinema nampak dikerubuti orang-orang. Studio 3D itu membuat kami malas untuk masuk. Sebagai gantinya, terpilihlah Alpin Rafting, dimana kami antri untuk dipasangi jaket pengaman berwarna oranye dan memasuki kapal bundar yang berputar-putar mengikuti arah jalur dan air yang mengalir.

 

 

Feurwehrspiel menawarkan simulasi pemadam kebakaran dan pengunjung dimanja untuk bermain air sampai basah. Bahkan kami diperkenankan untuk mengikuti lomba antar keluarga, siapa yang memiliki rekor waktu tercepat (Tagesrekord atau Saisonrekord) mendapat hadiah.

  [caption id="attachment_133882" align="aligncenter" width="300" caption="Mini Mundus_Ganadok."][/caption]

Terakhir, kami mendarat di Mini mundus. Dengan logo „Wir legen Ihnen die Welt zu Fußen“ (red: kami antar anda keliling dunia hanya dengan berjalan kaki). Pengunjung diajak bermimpi terbang ke segala penjuru dunia hanya dengan mengelilingi area taman MM.

[caption id="attachment_133875" align="aligncenter" width="300" caption="Titanic_Ganadok."][/caption]

Mula-mula kami disambut separoh dari miniatur kapal Titanic yang tenggelam di sebuah air dari aliran Niagara (1500 liter air/detik) dan hiasan patung Liberty berwarna hijau seukuran manusia biasa. Diseberang sana London bridge menyapa kita untuk mengamati besi-besi kokoh yang terakit.

 

[caption id="attachment_133876" align="aligncenter" width="300" caption="Liberty,Niagara,London bridge_Ganadok."][/caption]   [caption id="attachment_133884" align="aligncenter" width="300" caption="Burj Al Arab_Ganadok."][/caption]  

Burj Al Arab asal Dubai menjulang sekitar 10 meter ke langit, diantara hamparan pasir. Sementara roller coaster raksasa yang dibangun setinggi lutut manusia dewasa amat mempesona. Labyrinth, Basilius Katedral, China wall, Zeppelin dan … Prambanan serta Borobudur!!! Stupa dan Prambanan juga menjadi gambar atau tempat yang dipomosikan dalam situs resmi mereka; http://www.minimundus-bodensee.de.

[caption id="attachment_133878" align="aligncenter" width="836" caption="Candi Prambanan_Ganadok."][/caption]

Benda bersejarah milik bangsa Indonesia yang kondang itu miniaturnya benar-benar ada di Ravensburg, Jerman. Tak disangka bahwa keduanya menjadi pilihan dari jutaan peninggalan leluhur nenek moyang Indonesia untuk presentasi. Sembari membaca keterangan disetiap papan di masing-masing bangunan, kami menikmati perahu kayu yang bergerak mengikuti aliran sungai buatan. Beberapa tanaman tropis semacam pohon pisang, bambu, jagung dan palem menghiasi di sana-sini.

[caption id="attachment_133880" align="alignnone" width="839" caption="Candi Borobudur_Ganadok."][/caption]

Bangunan Asia lainnya turut menyapa disebelahnya; Angkor Wat, Geister Haus (red: rumah hantu) Thailand, China temple, Pyramide Al Castilo, beragam Pagoda dari segitiga emas (Laos, Vietnam dan Kamboja).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun