Namanya orang bisa sakit, dong. Dari banyak pikiran, stres, cuaca yang kurang bersahabat, ketularan teman atau pandemi/endemi.
Elena dari Rumania berkisah dulu sekali ia sangat takut sakit saat di jalanan Hamburg. Apalagi waktu itu anak-anaknya di Rumania menunggu nafkah. Ia biasa tidur di stasiun, taman atau tempat khusus gelandangan saat musim dingin. Perempuan itu sering sakit punggung dan kakinya.
Karena di Jerman orang harus punya kartu asuransi kesehatan, ia paling benci sakit. Untung sekarang ia tahu di mana ia bisa pergi ke dokter tanpa bayar.
Ada Praxis ohne Grenze", Schwerpunktpraxis" di Caritas (lembaga sosial) atau di Krankenstube fr Obdachlose" (rumah sakit khusus gelandangan dengan 20 tempat tidur). Dan tentunya rumah sakit keliling. Sekarang ini ia sudah menjadi salah satu pegawai dari rumah sakit keliling "Annette Antkowiak."
Mengapa gelandangan harus punya HP?
Pertama, simbol status! HP atau smartphone ini menjadi simbol status gelandangan juga, lho. Sama kek kalian. Nggak punya rumah nggak papa, asal punya HP, seperti Joerg. Karena menurutnya, punya HP canggih itu penting. Ia tinggal di jalan, ia harus bertahan hidup dan HP canggih membantunya.
Awal jadi gelandangan, ia merasa nggak perlu punya HP sampai suatu ketika, temannya protes bahwa ia harus punya HP karena teman-temannya pusing mencari di mana dirinya. Ia harus segera menghubungi ibunya.
Penting! Waktu ayahnya meninggal ia juga nggak tahu karena nggak bisa dihubungi. Itulah sekarang ia punya HP dan menelpon ibunya seminggu sekali. HP pertama ia beli dari tabungan menjual majalah dan buku. HP kedua dikasih pelanggan roti, di mana ia jualan.
Untuk menge-charge baterei ia pergi ke Hinz&Kunst atau Mc Donald. Di sana ada colokannya. HP ketiganya dikasih pelanggan (termasuk kartu data langganan gratis selama satu tahun). Ia senang sekali karena ia bisa punya email, di mana orang bisa menghubunginya untuk urusan surat menyurat yang penting dan tentunya whatsapp. Jadi Hp sangat penting untuk para gelandangan yang pindah-pindah alias keliling, nggak menetap di satu tempat.
Mengapa gelandangan perempuan hanya sedikit?
"Karena perempuan menjadi gelandangan itu memalukan, sedangkan pria gelandangan itu dianggap biasa oleh masyarakat awam," kata Inga.