Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Siapa Bilang di Jerman Nggak Ada Gelandangan, Begini Potretnya!

3 Maret 2023   01:47 Diperbarui: 3 Maret 2023   07:46 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamburg (dok. Gaganawati)

Namanya orang bisa sakit, dong. Dari banyak pikiran, stres, cuaca yang kurang bersahabat, ketularan teman atau pandemi/endemi.

Elena dari Rumania berkisah dulu sekali ia sangat takut sakit saat di jalanan Hamburg. Apalagi waktu itu anak-anaknya di Rumania menunggu nafkah. Ia biasa tidur di stasiun, taman atau tempat khusus gelandangan saat musim dingin. Perempuan itu sering sakit punggung dan kakinya.

Karena di Jerman orang harus punya kartu asuransi kesehatan, ia paling benci sakit. Untung sekarang ia tahu di mana ia bisa pergi ke dokter tanpa bayar. 

Ada Praxis ohne Grenze", Schwerpunktpraxis" di Caritas (lembaga sosial) atau di Krankenstube fr Obdachlose" (rumah sakit khusus gelandangan dengan 20 tempat tidur). Dan tentunya rumah sakit keliling. Sekarang ini ia sudah menjadi salah satu pegawai dari rumah sakit keliling "Annette Antkowiak."

Mengapa gelandangan harus punya HP?

Pertama, simbol status! HP atau smartphone ini menjadi simbol status gelandangan juga, lho. Sama kek kalian. Nggak punya rumah nggak papa, asal punya HP, seperti Joerg. Karena menurutnya, punya HP canggih itu penting. Ia tinggal di jalan, ia harus bertahan hidup dan HP canggih membantunya. 

Awal jadi gelandangan, ia merasa nggak perlu punya HP sampai suatu ketika, temannya protes bahwa ia harus punya HP karena teman-temannya pusing mencari di mana dirinya. Ia harus segera menghubungi ibunya.

Penting! Waktu ayahnya meninggal ia juga nggak tahu karena nggak bisa dihubungi. Itulah sekarang ia punya HP dan menelpon ibunya seminggu sekali. HP pertama ia beli dari tabungan menjual majalah dan buku. HP kedua dikasih pelanggan roti, di mana ia jualan. 

Untuk menge-charge baterei ia pergi ke Hinz&Kunst atau Mc Donald. Di sana ada colokannya. HP ketiganya dikasih pelanggan (termasuk kartu data langganan gratis selama satu tahun). Ia senang sekali karena ia bisa punya email, di mana orang bisa menghubunginya untuk urusan surat menyurat yang penting dan tentunya whatsapp. Jadi Hp sangat penting untuk para gelandangan yang pindah-pindah alias keliling, nggak menetap di satu tempat. 

Mengapa gelandangan perempuan hanya sedikit?

"Karena perempuan menjadi gelandangan itu memalukan, sedangkan pria gelandangan itu dianggap biasa oleh masyarakat awam," kata Inga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun