Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tiga Alat Elektronik Pendukung Perjalanan Traveling Saya

9 Desember 2016   21:12 Diperbarui: 10 Desember 2016   03:35 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Karpfen pari jendela dapur (Dok.Gana)

3. Kembali semangat beraktivitas setelah relaks traveling.

Perjalanan terakhir saya sebelum menulis artikel ini adalah ke Indonesia pada Oktober lalu. Dua minggu di sana, serasa lepas beban jenuh rutinitas sehari-hari di rumah Jerman. Meski tidak selalu jalan-jalan ke tempat wisata, melainkan promosi buku dan pameran di berbagai kota, saya merasa puas. Saya temukan lagi semangat untuk menjalankan tugas. Kangen rutinitas! Iya, kembali ke Jerman dengan baterai sudah diisi di tanah air. Baterry made in Indonesia.

4. Menerapkan hidup hemat

Namanya jalan-jalan, pasti butuh dana segar bukan kredit macet. Mulai dari tiket, akomodasi dan konsumsi. Kalau sudah tahu anggarannya menggelembung, apa kiatnya? Hemat! Sebelum, selama dan sesudah perjalanan itu.

Sebelumnya, saya biasa memotong dana kebutuhan sehari-hari. Beli yang perlu dan penting saja. Kalau ada yang murah, tak perlu yang mahal.

Selama dalam perjalanan, mencari transportasi termurah. Kalau perlu dan memungkinkan, jalan kaki! Makan dan minum tak harus selalu di restoran. Masak sendiri, penjual keliling atau warungan, boleh juga dicoba. Menginap juga tidak wajib di hotel. Mengunjungi orang tua, saudara kandung, sanak famili dan teman adalah alternatif akomodasi selama perjalanan di dalam maupun luar negeri. Selain berhemat, terjalin tali silaturahim, bukan?


Kemudian, sesudah perjalanan, meneruskan kebiasaan hemat membelanjakan uang. Misalnya barang tak harus bermerk tapi pas, kualitas bagus dan nyaman. Ingat, acara jalan-jalan belum selesai. Belum apa-apa.

5. Menjaga kesehatan

Traveling dengan backpack, saya yakin berat tapi menyehatkan. Kaki akan bergerak hingga peredaran darah di dalam tubuh lancar. Pantat juga semoga dijauhkan dari penyakit ambien akibat terlalu banyak duduk.

Jalan-jalan di alam seperti hutan, sangat kami sukai. Selain udara segar yang terhirup, menikmati pepohonan hijau membantu saya yang minus untuk menajamkan mata dengan warna alaminya. Telinga yang dijauhkan dari polusi suara melainkan melodi indah kicauan burung, sungguh merasuk kalbu. Musim panas akan memberi kesempatan kita untuk berjalan tanpa alas kaki di permukaan hutan. Sentuhan kulit dengan kayu, batu dan dedaunan tua di Barfusspark (taman khusus tanpa alas kaki) Jerman, sungguh sensasional.

Kesehatan itu memang nomor satu. Kalau punya uang tapi sakit, jadi tak bisa jalan-jalan. Makanya, ada motivasi besar untuk menjaga kesehatan supaya bisa jalan-jalan. Bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun