Mohon tunggu...
Gaferianto Hulu
Gaferianto Hulu Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan Kimia Universitas Negeri Surabaya

Percaya dan taat, sepanjang umur kita Tuhan telah atur yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kaitan antara Immunologi, Hormonal, dan Psikologi terhadap Probabilitas Kejadian Infeksi Virus, Khusususnya Covid-19

6 Desember 2020   19:21 Diperbarui: 6 Desember 2020   19:43 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. Pendahuluan

            Coronavirus (CoV) merupakan virus yang menyebabkan penyakit seperti flu yang dapat memicu pheumonia.. Terdapat dua jenis coronavirus yang dapat menimbulkan penyakit seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Virus corona adalah virus yang ditularkan antara manusia dan hewan.. Penelitian yang telah dilakukan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia.

               Covid-19 berawal dari kejadian pada tanggal 31 Desember 2019, di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, tetapi masih belum diketahui. Pada tanggal 7 januari 2020, cina akhirnya berhasil mengidentifikasi virus tersebut. Penambahan jumlah kasus yang terkena virus corona ini bukan hanya di cina tetapi sudah hampir mewabah ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Terhitung pada tanggal 22 maret 2020 di Indonesia, terdapat 514 kasus konfirmasi, 48 orang meninggal, 29 kasus sembuh, dan 437 kasus dalam perawatan.

                 Tanda-tanda dan gejala klinis yang ditimbulkan adalah seperti demam, juga mengalami kesulitan bernafas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru-paru. Covid-19 ini menyebabkan flu dan sangat menular, karena virus ini hidup di ari liur dan ingus, hidup di permukaan logam dan plastik. Oleh karena itu pemerintah menghimbau untuk bekerja dirumah, kuliah dilaksanakan secara online, juga ibadah kalau bisa dilaksanakan secara online untuk menghindari penularan lebih lanjut. Covid-19 ini selain melemahkan sistem imun, juga dapat mempengaruhi hormon dan psikologi manusia. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji lebih lanjut keterkaitan antara immunologi, hormonal, dan psikologi terhadap probabilitas kejadian infeksi virus, khususnya covid-19.

B. Pembahasan

1. Sistem Imun Manusia

                Tubuh manusia akan mudah terancam terkena bakteri,virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi. Supaya kita terlindung dari hal tersebut, tubuh kita memiliki sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag. Kekebalan merupakan suatu mekanime yang bekerja untuk melindungi tubuh terhadap patogen yang dapat merusak sel tubuh.. Sistem imun memiliki beberapa fungsi diantaranya melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh, menghilangkan jaringan atau sel yang mati serta mampu mengenali sel yang abnormal.  Berikut contoh peptida antigen yang dihasilkan oleh imun:

             Di dalam tubuh manusia terdapat susuanan molekul kimia yang kompleks sebagai antigen. Semakin kompleks susunan molekulnya maka semakin tinggi imunogenitas substansi yang bersangkutan. Asam amino aromatik memberikan imunogenik yang lebih daripada gugus yang non-aromatik. Zat kimia yang terdapat di dalam tubuh membantu tubuh melawan segala radikal bebas yang dapat membahayakan bagi tubuh. 

             Sistem imun yang dimiliki oleh manusia sangat membantu manusia untuk terhindar dari virus yang dapat membuat manusia sakit. Sistem kerja imun manusia tergantung bagaimana manusia juga mempertahakan budaya hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi. Di dalam makanan mengandung vitamin C yang dapat menambah daya tahan tubuh. Selain itu, vitamin C, sayur yang mengandung zat besi dapat memepertahankan sistem kekebalan tubuh.

                 Menurut Siswanto dkk (2013) vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang membantu menetralisir radikal bebas. Peran vitamin C di dalam sistem imun terkait erat dengan peran vitamin C sebagai antioksidan. Winarsi (2007), melaporkan bahwa vitamin C meningkatkan fungsi imun dengan menstimulasi produksi interferon (protein yang melindungi sel dari serangan virus). Interferon merupakan salah satu sitokin yang dihasilkan karena adanya komunikasi sel yang baik dan untuk menjaga komunikasi tersebut tetap baik maka diperlukan sel imun yang sehat dengan membran sel yang utuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin C dengan dosis 600 mg/hari dapat menurunkan infeksi, selain itu konsumsi 500-1000 mg/hari dapat memberikan efek antioksidan yang optimal.

Untuk menghindari terkena paparan coronavius ini perlu menjaga pola hidup sehata terutama mengatur pola makan yang baik. Konsumsi makanan bergizi dan sehat serta banyak mengadung zat besi dapat mempertahankan daya tahan tubuh. Kita tidak perlu khawatir akan adanya virus corona ini, tetapi kita harus dengan bijak menjaga kesehatan kita. Pola hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri, seperti olahraga yang cukup, istirahat yang cukup dengan mengurangi bagadang, karena ketika terlalu banyak aktivitas akan melemahkan tubuh karena kurangnya energi yang cukup, dan sistem imun akan lambat bekerja akibatnya virus mudah menyerang tubuh. Beberapa jenis imun yang terdapat di dalam tubuh, yaitu:


a. Protein

             Protein merupakan imun atau antigen salah satunya alloantigen seperti antigen golongan darah yang dapat dietemukan di dalam permukaan eritrosit, antigen system HLA dan alotipe.

Gambar Sel darah putih
Gambar Sel darah putih

b. Polisakarida

               Antigen polisakarida diantaranya yaitu dextran yang tersusun atas glukosa dan levan yang tersusun atas fruktosa.

Gambar Sel darah putih
Gambar Sel darah putih

c. Polipeptida Sintetik

               Polipeptida sintetik seperti homopolimer, kopolimer penggal, kopolimer acak, rantai ganda.

d. Asam Nukleat

               Asam nuklet murni sangat sukar menginduksi respon imun.

2.  Sistem Hormonal Manusia

           Sistem hormon merupakan sistem yang terdiri dari berbagai organ dan kelenjar yang berperan dalam memproduksi hormon. Hormon yang dimiliki oleh manusi berfungsi untuk mengatur berbagai fungsi organ tubuh. Jika fungsi organ tubuh tersebbut tidak berfungsi maka akan menimbulkan penyakit. Kelenjar tubuh manusia terdapat dua, yaitu kelenjar endokrin yang bertugas untuk memproduksi hormon dan kelenjar eksokrin yang bertugas untuk menghasilkan cairan tubuh. Hormon yang dihasilkan di dalam kelenjar timus. Kelenjar timus berperan penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Kelenjar timus menghasilkan sel darah putih yang disebut limfosit T, hormon ini berfungsi untuk melawan virus dan bakteri.

Gambar Sel darah putih
Gambar Sel darah putih

            Sel darah putih ini akan mendeteksi mikroorganisme yang masuk ke tubuh yang berbahaya, lalu akan memproduksi antibodi untuk melawan mikroorganisme tersebut. Tubuh memiliki pembuluh limfa di dalamnya terdapat cairan limfa, cairan limfa berisi sel darah putih yang dapat menyediakan media bagi sistem imun untuk memeprtahankan tubuh membentuk sistem imun. Secara bersamaan ketika sel imun dan molekul asing masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah, maka ketika berada dalam aliran darah maka sel sistem imun akan bekerja  dan mendeteksi molekul asing tersebut  dan bertugas menjaga dan merusak antigen asing yang masuk.

            Limfosit T mengekspresikan berbagai antigen yang disebut CD2 (clusters of differentiation), selain itu terdapat juga CD4, CD5 dan CD8. .Berikut adalah struktur CD2:

Gambar CD 2
Gambar CD 2

             Orang yang sudah lanjut usia kurang mampu menghasilkan limfosit terhadap sistem imun. Imun yang dihasilkkan pada limfosit oleh lansia durasinya sangat singkat terutama sel CD8. Ketika sudah berumur tua, maka hormon yang dihasilkan sangat menurun dan kekebalan tubuh juga menurun. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh, seperti beta-glucan, hormon DHEA, arginin dan glutamin, lemak, zinc, asam folat, vitamin A, Vitamin D.

3. Pengaruh Covid-19 terhadap Psikologi Manusia

            Psikologi adalah merupakan ilmu yang mempelajari jiwa atau mental. Psikologi seseorang sangat erat hubungannya dengan perilaku yang dimunculkan oleh orang tersebut. Orang yang memiliki jiwa yang sehat akan mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang tersebut. Mental atau jiwa yang baik akan memberi pengaruh yang baik bagi kehidupan kita setiap hari.

            Salah satu yang terjadi karena pengaruh adanya Covid-19 yang menyebabkan psikologi manusia tergaggu yaitu adanya kondisi kepanikan yang dialami setiap orang. Di dalam wikipedia mengatakan bahwa kepanikan adalah semacam kecemasan dengan yang memiliki ciri diserang rasa takut yang luar biasa, biasanya timbul perasaan bahwa suatu bencana akan terjadi atau adanya ketidakmampuan untuk mengendalikan diri sekalipun sebenarnya. Karena adanya rasa takut yang berlebihan akhirnya banyak orang yang mau bunuh diri karena mentalnya terganggu akibat panik, ketakutan jika akan mengalami penyakit dari akibat Covid-19. Salah satu kepanikan yang terjadi karena wabahnya virus corona ini adalah panic buying. Orang-orang karena takut jika keluar rumah akan terpapar virus corona, kebanyakan orang mempersiapkan perbekalan untuk memeuhi kebutuhan mereka.

             Akibat kepanikan ini, semua barang yang berada di supermarket mendadak habis dan terjadi krisis bahan pangan yang tersedia. Kegelisahan yang terjadi ini mengakibatkan kerugian yang besar, terutama untuk orang-orang yang seharusnya  lebih membutuhkan. Karena kehabisan makanan yang siap saji tersebut, beberapa barang harganya melonjak naik. Selain bahan makanan, masker yang merupakan pelindung diri juga habis. Persediaan masker dan juga antiseptik di beberapa tempat suhda tidak tersedia lagi. Ganggguan mental yang berlebihan ini, menyebabkan banyak orang mengalami kerugian. Psikologi orang terganggu, dan jika tidak terpenuhi untuk mengatasi hal tersebut mereka akan melakukan berbagai cara walaupun menyebabkan nyawa mereka terancam.

            Psikologi manusia yang sudah terkena virus corona juga bisa  menyebabkan pasien merasa cemas dan takut. Di dalam tubuh manusia terdapat hormon doparmin yang terdapat pada otak, jika hormon ini meningkat maka akn menyebabkan gejala cemas, trauma, depresi atau bahakan terkena psikotik atau muncul halusinasi. Pasien bisa saja merasa kesepeian dan merasa bersalah jika di isolasi karena seperti diasingkan. Oleh karena itu perlu ada pendampingan yang memadai supaya hal-hal seperti itu tidak terjadi.

            Kita harus memiliki respon yang baik terhadap situasi yang terjadi pada masa sekarang ini. Walaupun sudah banyak yang terjangkit oleh virus corona ini, kita harus dengan bijak mengananginya. Salah satunya supaya mental kita tidak jatuh selama pandemi Covid-19 ini, yaitu dengan cara mengurangi kontak dengan orang lain, harus menjaga jarak terhadap orang-orang yang di luar rumah atau self distancing, jika tidak penting janganlah kita pergi keluar. Usahakan setiap pekerjaan dilakukan di rumah, melakukan pembersihan rumah dengan ketat, dan melakukan kegiatan di rumah yang bermanfaat supaya terhindar dari pikiran yang tersus membuat kita makin terbeban dan terlalu panik, seperti membaca buku atau menonton drama kesukaan, perbanyak doa dan ibadah untuk senantiasa datang kepada Tuhan. Hindari terlalu banyak baca berita, karena akan membuat kita banyak kekhawatiran karena ada banyak berita hoaks yang tersebar.

C. Penutup

Kita perlu memiliki sikap yang tepat terhadap kasus menyebarnya virus corona yang terjadi. Ketika kita memiliki pola hidup sehat dan menjaga sistem kekebalan tubuh kita tetap terjaga maka tubuh kita tidak akan mudah terpapar oleh virus corona tersebut. Selain itu kita jangan terlalu memiliki rasa takut yang berlebihan, atau bahkan panik, kita harus lebih banyak berdoa, berolahraga yang cukup, serta mistirahata yang cukup supaya kita terhindar dari virus corona tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun