Mohon tunggu...
Frid gato Ma
Frid gato Ma Mohon Tunggu... Nelayan - KEA

ULTRAMEN _ VOLUNTARISME

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketahanan Budaya Lokal Masyarakat Diaspora Ngadha di Kampung Bhoakora

12 Juni 2018   18:19 Diperbarui: 12 Juni 2018   19:14 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1.3 Tujuan Penelitian

 Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menyelami, memahami dan mendeskripikan sejauh mana ketahanan budaya lokal yang dihidupi dan diwariskan oleh masyarakat diaspora Ngadha. 

Tujuan khusus penelitian ini adalah berusaha menjawab permasalahan yang menjadi objek formal sebagaimana tertera dalam rumusan-rumusan masalah di atas, yaitu: (1) mengetahui bagaimana pengaruh budaya identitas yang secara sadar dihidupi oleh sekelompok masyarakat tertentu terhadap nilai kebudayaan lokal yang dihidupi masyarakat diaspora. 

(2) untuk mengetahui bentuk dan model kebudayaan lokal seperti apa yang masih dipertahankan dan dihidupi oleh masyarakat diaspora Ngadha di kampung Bhoakora kecamatan Nangapanda. (3) untuk mengetahui efektifitas budaya lokal yang masih tetap eksis dihidupi oleh masyarakat yang memiliki persamaan nasip, cita-cita dan harapan terhadap pengaruh perkembangan arus globalisasi serta pengaruh kebudayaan lokal (kebudayaan kaum mayoritas).   

1.4 Manfaat Penelitian

            Pertama, manfaat teoritis. Manfaat teoritis yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengatahuan tentang kebudayaan, yang mana di dalamnya akan dibahas hal-hal seperti situasi sosial, sejarah, identifikasi sosial, peran relasi, kesenian serta segalah hal lainnya yang merupakan unsur-unsur kebudayaan. Tujuan teoritis yang ingin dicapai berikutnya ialah menjadikan penelitian ini sebagai dasar untuk penelitian lanjutan dan sebagai bahan referensi serta sebagai bahan bacaan yang memperkaya khazanah pengatahuan tentang budaya lokal, terutama bagi para mahasiswa pemerhati kebudayaan.

            Kedua, manfaat praktis. Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa (para pemuda) yang nota benenya pewaris kebudayaan untuk senantiasa memperhatikan nilai-nilai kebudayaan lokal yang menjadi modalitas kebudayaan. (2) penelitian ini bermanfaat bagi pemerhati budaya atau tokoh masyarakat setempat untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan budaya lokal sebagai khazanah yang patut dilestarikan. 

(3) penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat diaspora Ngadha di kecamatan Nangapanda untuk menyadari keberadaan mereka serta membangun pemahaman mereka agar terus mengoptimalkan upaya mempertahankan budaya lokal yang telah diwarisi oleh genarasi sebelumnya. (4) penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah, khususnya pemerintahan di bidang kebudaya kabupaten Ende, atau kementrian budaya di tingkat provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menjadikan kebudayan masyarakat diaspora tersebut sebagai suatu keunikan tersendiri yang terpola dalam otonomi kebudayaan dan  patut diperhatikan.
       
                                                                                                                                 BAB II 
                                                                                  KAJIAN PUSTAKA,  KONSEP DAN HIPOTESIS

Pustaka Dari Penelitian Lokal

            Dalam membuat proposal budaya ini, penulis bertitik tolak dari beberapa buku sumber sebagai referensi yang sangat membantu penulis dalam mengkaji beberapa pokok persoalan yang menjadi jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya. Membantu memberikan kejelasan tentang apa itu masyarakat diaspora, manusia Ngadha, budaya lokal serta ketahanannya dalam hidup harian masyrakat diaspora Ngadha di kampung Bhoakora Kecamatan Nangapanda, kabupaten Ende.

Dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya, Alo Liliweri menguraikan bahwa dalam kenyataan interaksi sosial setiap hari baik satuan kelompo-kelompok atau komunitas suku bangsa maupun agama selalu menampilkan perilaku komunikasi yang membedakan diri atas kelompoknya dan kelompok lain. Realita diferensiasi antar kelompok inilah yang menjadi perhatian tersendiri bagi penulis untuk mengkaji secara lebih mendalam terkait interaksi yang dibangun oleh kelompok-kelompok budaya tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun