Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Inilah 15 Alasan Mengapa Harus Jokowi

21 Maret 2019   16:32 Diperbarui: 21 Maret 2019   16:39 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini tidak berarti tidak tegas. Selama ia memimpin beberapa kebijakan terkait dengan penegakan hukum pidana narkoba, khususnya mereka yang berstatus sebagai pengedar, ia pun tak sungkan untuk menyetujui putusan hukuman mati terhadap mereka.

Yang keduabelas : Jokowi adalah sosok yang peduli terhadap kerukunan antar umat beragama.

Hingga kini, belum ada satupun pernyataan ataupun kebijakan dari seorang Jokowi dalam status sebagai Kepala Pemerintahan, yang bertendensi memperkeruh suasana kerukunan antar umat beragama.

Yang ketigabelas : Jokowi adalah sosok yang merakyat.

Kalau Jokowi berkunjung sebagai Kepala Pemerintahan RI, kebiasaannya berada di tengah masyarakat merupakan praktek yang paling ia sukai.

Beberapa kali berkunjung ke NTT, masyarakat sering memberi kesan bahwa Jokowi adalah sosok yang tidak mahal untuk mendekati kita dan untuk didekati.


Sikap merakyatnya pun nampak melalui kebiasaan blusukannya, yang atas cara itu benar-benar merasakan situasi rakyat dari dekat.

Yang keempat belas : Jokowi adalah sosok yang peduli terhadap semangat pahlawan peserta didik.

Penghargaan sebesar-besarnya terhadap si cilik Joni sewaktu ia menunjukkan semangat kepahlawanannya menurun bendera yang kandas talinya, merupakan suatu praktek yang besar nilainya.

Jokowi memang tidak mengada-ada. Ia justru mengadakan suatu nilai bahwa hal sekecil apapun, selama besar nilainya, praktek itu pantas untuk dihargai atau diberi penghargaan.

Yang kelimabelas : Jokowi adalah sosok yang pantas memimpin untuk kedua kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun