Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Inilah 15 Alasan Mengapa Harus Jokowi

21 Maret 2019   16:32 Diperbarui: 21 Maret 2019   16:39 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan seperti yang tertera pada judul tulisan ini tentu membutuhkan jawaban.

Saya sendiri lebih suka untuk memberi jawaban realistis terhadap pertanyaan di atas.

Ada banyak alasan, mengapa harus Jokowi. Alasan-alasan itu, saya kemukakan sebagai berikut:

Yang pertama : Jokowi sementara incumbent (sementara menjabat sebagai Presiden RI).

Sebagai Capres, yang turut bertarung untuk memenangkan kursi eksekutif pada 17 April 2019, Jokowi juga adalah Capres Petahana, Presiden RI.

Posisi ini tentu memberi keuntungan sendiri bagi sosok Jokowi, paket Jokowi Ma'arif, mengingat bahwa mereka yang masih menjabat atau yang pernah menjabat dalam era kepemimpinan Jokowi, tidak mungkin mereka melupakan begitu saja, jasa seorang Jokowi.


Yang kedua : Jokowi menduduki jabatan-jabatan eksekutif yang penting.

Yang ketiga : Jokowi adalah pribadi yang sederhana.

Jokowi adalah pribadi yang sederhana. Memang Kesederhanaan ini pernah menjadi kritik dari seorang Rocky Gerung bahwa pribadi yang sederhana lebih cocok sebagai kepala rumah tangga bukan kepala negara.

Tetapi tak dapat disangkal bahwa kesederhanaan seorang Jokowi ternyata membuat banyak orang kagum dengannya. Bahkan karena kesederhanaannya, ia dijadikan sebagai tokoh idola.

Yang keempat Jokowi tidak pernah terseret kasus korupsi
Jokowi tidak pernah terseret kasus HAM.

Bermula dari tugasnya sebagai seorang pebisnis meubel, hingga Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan kemudian Presiden RI, seorang Jokowi tidak pernah terseret dalam kasus korupsi, kasus HAM.

Kenyataan seperti ini menunjukkan bahwa Jokowi adalah sosok yang integral, sosok yang komitmen terhadap martabat dirinya sebagai kekayaan yang harus terus dijaga dan dipelihara.

Yang kelima : Jokowi tidak pernah dipecat dari jabatan apapun.

Selama Jokowi menjabat, ia tidak pernah terancam hukum apapun untuk dipecat dari jabatannya. Karena memang ia selalu menjalankan tugas dan kebijakannya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bahwa ada kekeliruan, tentu saja ada, tetapi setiap kekeliruan selaku dijadikannya sebagai bahan pembelajaran yang berarti.

Yang keenam : Jokowi adalah sosok yang ingin supaya semua urusan fair-fair saja

Yang ketujuh : Jokowi adalah sosok yang prioritaskan pembangunan infrastruktur.

Ada saja kritik yang dilontarkan untuk Jokowi bahwa Jokowi terkesan lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur daripada pembangunan rakyat atau manusia.

Titik kritik ini biasanya bertolak dari konsentrasi Jokowi yang begitu besar terhadap pembangunan infrastruktur berupa jalan raya, jembatan dan embung-embung.

Saya sendiri malah memikirkan sesuatu yang lain bahwa segala pembangunan yang ada bukanlah tujuan melainkan hanya sebagai sarana demi percepatan akses manusia Indonesia. Percepatan akses inipun ada kaitan dengan kecepatan kemajuan ekonomi rakyat khususnya dari kampung ke kota ataupun dari daerah terpencil ke daerah terpusat.

Yang kedelapan: Jokowi adalah sosok yang fokus pada sarana dan bidang pendidikan.

Beberapa kartu sebagai sarana memudahkan bagi para peserta didik, merupakan bukti, kalau Jokowi benar fokus pada sarana pendidikan dan bidang pendidikan.

Memang diakui bahwa pendidikan pada era modern yang serba perhitungan ini, sulit ditemukan pendidikan yang gratis. Karena itu, kalau ada program pemerintah buang meringankan bahkan membebaskan mereka (khususnya yang tidak mampu secara ekonomis) dari biaya pendidikan, merupakan suatu perbuatan kemanusiaan dan kemanusiawian.

Yang kesembilan : Jokowi adalah sosok pencetak sejarah baru.

Jokowi disebut sebagai pencetak sejarah baru karena beberapa pembangunan infrastruktur, justru baru dimulai sama sekali semasa ia memimpin Negara RI. Misalnya pembangunan jalan trans Papua. Pembangunan embung-embung di NTT. Pembangunan jalan Tol.

Walaupun uang yang dipakai adalah uang rakyat tetapi bahwa kebijakan itu berlangsung dalam era kepemimpinan seorang Jokowi, Mangan Gubernur DKI Jakarta.

Yang kesepuluh : Jokowi adalah sosok yang cukup banyak mengunjungi masyarakat.

Sejak dari Jokowi menjabat sebagai Presiden RI, khususnya kedatangannya di NTT, sudah cukup banyak. Daerah lain pun tidak kalah kunjungannya.

Papua termasuk daerah yang paling banyak dikunjunginya berbanding dengan para pemimpin sebelumnya.

Ketegasan lainnya misalnya, selama 50 tahun Freeport dikuasai oleh asing, baru pada zaman Jokowi, ia benar-benar tegas tetapi dengan cara yang etis sehingga diterima baik oleh pihak asing. Hasil akhirnya, Negara Indonesia menguasai 51 persen saham Freeport.

Yang kesebelas : Jokowi adalah sosok yang tegas dalam prinsip dan halus dalam cara.

Gaya bicaranya yang slow merupakan tanda yang terlihat dari menyikapi berbagai situasi dengan cara yang halus.

Ini tidak berarti tidak tegas. Selama ia memimpin beberapa kebijakan terkait dengan penegakan hukum pidana narkoba, khususnya mereka yang berstatus sebagai pengedar, ia pun tak sungkan untuk menyetujui putusan hukuman mati terhadap mereka.

Yang keduabelas : Jokowi adalah sosok yang peduli terhadap kerukunan antar umat beragama.

Hingga kini, belum ada satupun pernyataan ataupun kebijakan dari seorang Jokowi dalam status sebagai Kepala Pemerintahan, yang bertendensi memperkeruh suasana kerukunan antar umat beragama.

Yang ketigabelas : Jokowi adalah sosok yang merakyat.

Kalau Jokowi berkunjung sebagai Kepala Pemerintahan RI, kebiasaannya berada di tengah masyarakat merupakan praktek yang paling ia sukai.

Beberapa kali berkunjung ke NTT, masyarakat sering memberi kesan bahwa Jokowi adalah sosok yang tidak mahal untuk mendekati kita dan untuk didekati.

Sikap merakyatnya pun nampak melalui kebiasaan blusukannya, yang atas cara itu benar-benar merasakan situasi rakyat dari dekat.

Yang keempat belas : Jokowi adalah sosok yang peduli terhadap semangat pahlawan peserta didik.

Penghargaan sebesar-besarnya terhadap si cilik Joni sewaktu ia menunjukkan semangat kepahlawanannya menurun bendera yang kandas talinya, merupakan suatu praktek yang besar nilainya.

Jokowi memang tidak mengada-ada. Ia justru mengadakan suatu nilai bahwa hal sekecil apapun, selama besar nilainya, praktek itu pantas untuk dihargai atau diberi penghargaan.

Yang kelimabelas : Jokowi adalah sosok yang pantas memimpin untuk kedua kalinya.

Jokowi adalah sosok yang pantas untuk memimpin Indonesia yang kedua kalinya. Mengapa demikian? Karena kebaikan yang telah ia taburkan, masih harus membutuhkan waktu lagi demi penyelesaiannya.

Sekiranya rakyat Indonesia hingga kini masih terang mata bahwa siapa sebenarnya sosok yang paling layak untuk memimpin Negara Indonesia lima tahun ke depan.

Tentukanlah pilihan anda! Jangan lupa bahwa pilihan anda adalah wujud penghargaan sebesar-besarnya bagi nasib Bangsa tercinta ini.

Pada akhirnya, waspadalah terhadap ambisi! Sebab ambisi yang begitu kuat tidak dibarengi dengan prestasi diri, menjadikan orang gelap mata untuk meraih dukungan dengan cara apa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun